Lihat ke Halaman Asli

Miftahul UmamAsegaf

Back to nature

Mahasiswa KKN Univet Sukoharjo Mengajak Pemuda Membuat Sapu Rayung

Diperbarui: 18 September 2021   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain susu, kerajinan sering kali diburu oleh orang yang berkunjung ke suatu daerah.

Di Kabupaten Boyolali ada sebuah kerajinan tangan yang cukup banyak diburu  orang yang datang ke Boyolali, yakni sapu rayung.

Selain Susu sapi, sapu rayung menjadi produk andalan dan khas Boyolali.

Proses pembuatan sapu rayung di Boyolali.
Maka tak heran kita akan dengan mudah menemukan penjual sapu rayung di tempat-tempat wisata maupun di sepanjang jalan Raya Boyolali - Jatinom.

Salah satu tempat di Boyolali, yang menjadi sentra kerajinan sapu rayung adalah Dusun kiringan, Desa manggis, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.

Di sini setidaknya terdapat 30 Kepala Keluarga yang menggeluti usaha pembuatan sapu rayung.

Sapu rayung merupakan jenis sapu yang memiliki warna kuning kecokelatan dengan pegangan sapu terbuat dari bambu.

Rayung merupakan tangkai pelepah rumput gelagah. Jenis sapu ini memiliki kesan tradisional sehingga mempu menarik minat penggunanya.

Kundori (65), salah satu pengarajin sapu rayung di dusun Kiringan mengatakan dia telah menggeluti usaha pembuatan sapu rayung sejak tahun 1994.
Untuk membuat sapu rayung, tangkai pelepah tanaman gelagah di datangkan dari daerah Bandung.

Sedang untuk gagangnya yang menggunakan jenis bambu cendani didatangkan dari daerah Dieng, Wonosobo.

Di katakan kundori,  sapu rayung memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sapu berbahan baku lainya, yakni sapu rayung lebih bersih saat untuk menyapu lantai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline