Lihat ke Halaman Asli

Michael Sendow

TERVERIFIKASI

Writter

Setya Novanto Mundur Maju Oke

Diperbarui: 19 Desember 2015   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada tulisan saya sebelumnya saya menulis bahwa tidak ada yang luar biasa dari mundurnya Setya Novanto. Karena memang pada posisi seperti itu maka hal 'paling baik untuk dirinya sendiri' ya mundur, sebelum dipecat.

Sekarang kita dipertontonkan oleh sesuatu yang amat langka. Sesuatu yang menurut saya pribadi sungguh memalukan. Apa itu?

Adalah sikap tak terpuji orang-orang yang masih saja mempertahankan sang Ketua yang sudah mundur ini. Tak tanggung-tanggung, bukan hanya dipertahankan sebagai anggota biasa namun justru masih diberi kesempatan sebagai ketua fraksi. Ini memalukan. Untuk apa dia mundur kalau begitu?

Sebelumnya saya sudah menulis bahwa MKD mestinya memegang teguh keputusan yang sudah mereka keluarkan. San (mantan) Ketua sudah melakukan pelanggaran secara etika dalam kategori sedang dan berat? Mereka harusnya terus bersuara dan mempertanyakan apakah masih pantas ia menjadi aggota DPR? Apalagi justru kini mau dihadiahi posisi ketua fraksi. S u n g g u h  T e r l a l u.....

Tau Diri

Bagi saya, kalau seumpamanya Setya Novanto masih punya rasa malu dan tau diri, ya dia seharusnya akan menolak posisi ini. Bahkan dia mestinya keluar dari DPR.

Bukankah juga dia sendiri yang mengatakan, "Semoga bangsa kita dapat menatap masa depan yang lebih baik," sesaat setelah dia mundur.

Apa artinya? Ya artinyakan setelah dia mundur dia berharap Indonesia dapat masa depan yang lebih baik, kan begitu? Berarti dia sadar sewaktu dia belum mundur maka bangsa kita tidak mungkin menatap masa depan yang lebih baik, bukan? Hahaha

Nah, supaya bangsa ini bisa lebih cerah lagi dalam menatap masa depan, mestinya Setya Novanto benar-benar harus rela out dari DPR dan tidak sekedar mundur dari jabatan ketua.

Saya juga sudah menulis, persoalan etika boleh saja selesai bersamaan mundurnya Setya, dan bungkamnya MKD. Tetapi persoalan hukum belumlah selesai bahkan baru dimulai. Jadi mari kita tunggu saja dengan penuh semangat.

Jangan-jangan ini ibaratnya mundur dulu baru nanti maju lagi. Kan posisi ketua fraksi sudah menanti. Ini luar biasa. Tentu ada apa-apanya nih!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline