Lihat ke Halaman Asli

Michael Sendow

TERVERIFIKASI

Writter

Hari Ini 22 November, Amerika Mengucap Syukur

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1353598427620422579

Hari Ini Amerika Mengucap Syukur

Hari ini, 22 November di Amerika adalah merupakan hari libur resmi. Hari yang dikenal luas sebagai Thanksgiving Day. Thanksgiving atau Hari Pengucapan Syukur adalah hari yang diperingati dengan amat meriah tapi secara sederhana di Amerika. Bahkan untuk itu perusahaan-perusahaan diliburkan sampai dua hari. Hari pengucapan syukur atau thanksgiving day ini adalah semacam tradisi sejak turun temurun dalam rangka mengucapsyukur olehkarena musim panen yang sukses. Nah, pengucapannya selalu dilaksanakan seusai musim panen atau tepat di Minggu keempat bulan November. Uniknya, selalu saja thanksgiving itu mestilah di hari Kamis.

Menurut catatan sejarah, thanksgiving day yang paling pertama di Amerika diadakan pada tahun 1619 di suatu tempat di negara bagian Virginia. Kemudian disusul dengan thanksgiving day di negara bagian Massachusetts pada tahun 1621. Pelaksanaannya belumlah teratur. Hanya ketika lagi mendapat panen yang sukses atau tuaian yang banyak barulah perayaan tersebut dilakukan. Seiring dengan berjalannya waktu, perayaan itupun dilakukan setiap tahun.

Hari thanksgiving biasanya diikuti dengan Black Friday. Dan inilah hari yang paling ditunggu-tunggu masyarakat Amerika. Di hari Black Friday ini sebagian besar toko, termasuk toko-toko elektronik ternama mengadakan obral besar-besaran alias cuci gudang. Saya pernah ‘menikmati’ betapa antusiasnya warga yang antri di depan toko untuk mendapatkan barang-barang yang dikorting sampai 50% sampai 75% off.

Antrian yang ada bisa sampai 100 meter panjangnya. Bahkan ada yang sudah tidur di depan pintu toko sejak jam 1 malam. Mereka berusaha mencari posisi sebagai orang paling pertama yang akan menyerbu masuk ke dalam toko begitu pintu toko dibuka. Saking ‘gila’nya mendapatkan barang murah, ada yang sudah bawa bekal semacam tikar, koran bekas buat tiduran, dan berbagai makanan ringan. Pernah saya mencoba ikut antrian, jam 4 subuh saya berangkat ke toko elektronik yang cukup terkenal Best Buy, tapi saya pulang lagi gara-gara antriannya sudah berjejer hampir 10 baris kali 20 orang masing-masing baris. Bisa mencapai 200-an orang. Kebanyakan toko-toko tersebut memang sudah dibuka sejak jam 5 subuh, khusus untuk Black Friday.

Tapi sesungguhnya satu yang paling saya suka di hari thanksgiving tersebut adalah tradisi makan bersama. Di kesempatan inilah seluruh keluarga berkumpul bersama, kerabat-kerabat dan teman-teman paling dekatpun ikut makan bersama. Menu utama dan menjadi ciri khas thanksgiving tentu saja adalah Turkey alias Kalkun. Tanpa hidangan utama ini, serasa bukan lagi merayakan thanksgiving. [caption id="attachment_217694" align="aligncenter" width="648" caption="Thaksgiving Day adalah hari dimana kita berkumpul untuk makan bersama keluarga terdekat. Acara makan bersama ini selalu mesti dengan menu utamanya: Turkey atau Kalkun. Di gambar ini adalah Kalkun hasil masakan tante saya. Happy thanksgiving yah!"][/caption] Saya sempat teringat bahwa di Minahasa juga berlaku hal yang sama, hampir di setiap desa yang ada di sana merayakan hari pengucapan syukur secara massal. Di Minahasa Selatan umpamanya, perayaan hari pengucapan syukur tersebut diselenggarakan secara besar-besaran dengan menu utama ikan dan daging. Tetapi ikon hidangan khas yang tak boleh terlewatkan sebenarnya adalah Dodol Amurang dan Nasi Jaha. American Thanks Giving Day Thanksgiving di Amerika pada zaman modern ini perayaannya sebenarnya lebih ditujukan untuk menciptakan kesadaran identitas nasional, dan juga sebagai bagian dari kesadaran melting pot bagi imigran baru. Amerika adalah negara yang memiliki kaum pendatang terbanyak di dunia. Jutaan imigran berbondong-bondong datang setiap tahunnya. Mari kita simak sebuah kutipan yang diambil dari buku Of Plymouth Plantation yang ditulis pemimpin kaum pilgrim William Bradford:

"Mereka sekarang mulai mengumpulkan panen kecil yang dihasilkan, dan mempersiapkan rumah dan tempat tinggal untuk menghadapi musim dingin, semuanya diberkahi kesehatan dan kekuatan serta semua persediaan cukup berlimpah. Sementara sebagian orang bekerja di luar rumah, sebagian lagi pergi memancing, ikan cod, ikan bass, dan ikan-ikan lain, yang semuanya disimpan dan dimiliki setiap keluarga dalam jumlah cukup……..

Yang membuat banyak orang sesudah itu menulis dengan gembira tentang panen berlimpah kepada teman-teman mereka di Inggris, yang tidak dibuat-buat, semuanya laporan yang sesungguhnya….."

Pesta Thanksgiving yang tadinya hanya diadakan sesudah panen yang berhasil, lantas kemudian mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Dari yang perayaan dilakukan secara tidak teratur, artinya thanksgiving hanya dilakukan ketika lagi mendapat berkat, panen, ketika mendapat musim yang baik, dan keberuntungan-keberuntungan lainnya, menjadi dilaksanakan tiap tahun secara rutin dan serempak. Membandingkan Dengan Thanksgiving di Minahasa

Bagi masyarakat Minahasa tradisi perayaan “Pengucapan Syukur” atau thanksgiving day adalah suatu kemestian. Hal ini sudah menjadi seperti istilah saya sebagai ‘Attachment of Minahasan culture’. Artinya apa? Pengucapan syukur sudah melekat secara tidak langsung dalam pemahaman budaya Minahasa. Tanpa perayaan pengucapan syukur, terasa setahun berjalan itu belumlah lengkap.

[caption id="attachment_217695" align="aligncenter" width="629" caption="Nasi jaha dan Dodol Amurang adalah ikon utama pengucapan syukur di Minahasa, utamanya di Minahasa Selatan (Minsel)"]

13535986521610250355

[/caption] Kalau di Amerika thanksgiving day dilakoni secara khusus dengan tujuan mengucap syukur sekaligus semakin mengeratkan keluarga, dan kerabat terdekat. Dan lagi pelaksanaannya tidak pernah mewah dan mahal, sebab ternyata yang dipentingkan adalah hubungan kekeluargaan dalam mengucapsyukur secara bersama-sama. Maka di Minahasa kita mendapatkan kenyataan yang lain lagi. Di Minahasa, terlihat yang diutamakan adalah tradisi pesta pora dan makan besar. Apa tandanya? Tandanya adalah baku ambor abis-abisan, pica kalu pica, ajar sampe kandas, dan tada sampe bongko. Ini terkait soal makan-minum. Semua pihak berusaha menyajikan yang terbaik, yang terbanyak, yang tersedap, dan yang terhebat.

Inti sesungguhnya sebenarnya sama. Antara pengucapan syukur di Amerika dan di Minahasa adalah untuk mengucapkan syukur karena panen yang berhasil. Mengucapsyukur karena tuaian yang melimpah, dan sebagainya. Yang membedakan adalah cara pelaksanaannya dan menu yang tersaji.

Hal-hal seperti ini sudah membudaya dan kelihatan sudah mendarah daging bagi pribadi-pribadi yang masih memiliki darah Minahasa. Makanya juga jangan heran kalau orang-orang Minahasa yang sekalipun sudah hidup jauh di rantau, senantiasa menjadikan Hari Pengucapan Syukur sebagai sesuatu yang tak boleh dilewatkan. Mereka berusaha untuk pulang kampung menjelang hari pengucapan syukur tersebut. Kerinduan pulang kampung untuk menikmati thanksgiving tak tergantikan dengan keramaian lain apapun yang hendak ditawarkan.

Akhirnya, pengucapan syukur sebenarnya adalah mesti ditujukan kepada Sang Pemberi sejati itu. Ia yang sudah memberikan tuaian yang melimpah. Ia yang sudah memberikan hasil panen yang baik. Apapun caranya, kita perlu selalu ingat bahwa mengucapsyukur itu penting, bahkan adalah sebuah keniscayaan. Selamat mengucapsyukur. Happy Thanksgiving!

---Michael Sendow---




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline