Lihat ke Halaman Asli

Michael TheofilusS

Menyebarkan kebenaran

Global Warming Vs Mars

Diperbarui: 6 Mei 2024   02:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sekarang per 2024  : Menururt World Wildlife report pada 2010 Bumi tidak akan dapat dihabitasi mulai dari tahun 2030 yaitu 5 setengah tahun lagi.

"According to a 2010 World Wildlife Fund report, humanity will need a second planet to meet its material needs by 2030, and the equivalent of 2.8 planets by 2050, if it continues to consume resources at its current rate. The report says that carbon pollution and over-use of Earth's natural resources have become so critical that we will need a second planet to meet our needs by 2030. "

SpaceX perusahaan yang memiliki "Mars Colonization Project" memiliki projeksi untuk mengirim kru ke mars pada 2029 dan memilii projeksi untuk memulai kolonisasi mandiri tanpa bantuan dari bumi di Mars pada tahun 2050.

"According to Wikipedia, Elon Musk's SpaceX Mars Colonization Program aims to land a crewed mission on Mars in 2029 and develop a self-sustaining colony by 2050. However, some have criticized the program as unrealistic, in part due to financing uncertainties and a focus on transportation to Mars. "

Sekarang pertanyaan muncul lebih sulit mana dan lebih memunginkan mana ? Mulai kolonisasi mandiri di planet mars atau menjaga bumi sampai dapat memiliki planet lain yang dapat dihabitasi atau mungkin dapat memutar balik dapat pemanasan global, polusi, pencemaran, dan kerusakan planet lainnya.

Manusia secara natural memang ingin untuk diterima orang lain, oleh karena itu mereka sering memiliki perbedaan pendapat yang dapat menyebabkan konflik. Manusia sampai sekarang sering berkonflik karena perbedaan pendapat contoh : di dalam masyarakat bila ada perbedaan seperti "Apakah global warming asli?". Pertanyaan ini dapat menyebabkan perbedaan pendapat yang menyebabkan ketidakpercayaans atu sama lain.

Peristiwa Easter Island atau Pulau Paskah adalah contoh kekerasan kepala manusia :

Sekitar 1200 AD, obsesi orang di pulau paskah dnegan membangun moai memakan sumebr daya alam dan manusia yanga da dan menyebabkan mereka untuk melakukan deforstasi yang menyebabkan perang antar su untuka sumber daya alam dan pada akhirnya membunuh populasi orang di pulau paskah tersebut.

Ini membuktikan bahwa sebetulnya sangat memungkinkan manusia memilih mati daripada mau hidup dengan gerakan go-green yang tidak menyakiti atau coba memutarnalikkan dampak kerusakan. 

Menururt aku memang lebih memungkinkan untuk manusia mencapai mars daipada memiliki kesetujuan untuk menjaga planet bumi. Namun bila tidak memungkinkan saat ada faktor waktu maka menurutku pemerintah harus mulai ketat dengan denda atau pidana pada kerusakan alam seperti membakar samah, tentu akan menyebabkan demo di negara yang berdemokrasi, namun harus tegas dalam hal itu dan meluruskan yang slah demi kebaikan bersama, meskipun bagi orang yang tdak setuju mereka melakukannya dengan berlawanan kehendak mereka. Dibutuhkan kesatuan untuk selamat.

Sumber : 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline