Lihat ke Halaman Asli

Pendakian Gunung dan Kutipan Bijak

Diperbarui: 16 September 2018   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"Karena langit tak perlu menjelaskan dirinya langit"

"Karena Tuhan memberkati para pejalan"

"Bila berada di ketinggian tidak membuat kita puas, mungkin kita telah berada jauh dari-Nya"

Kalimat-kalimat di atas merupakan kalimat yang sering ditulis oleh  teman-teman kita atau mungkin kita sendiri sebagai caption instagram  dari hasil foto selepas pendakian. Pada umumnya foto hasil pendakian  akan diikuti caption atau quotes ala-ala yang terkesan bijak nan  idealis. Menurut penulis, fenomena ini bukanlah suatu kelatahan di media sosial  namun terdapat faktor budaya dan sejarah antara pendakian gunung dan  kutipan-kutipan bijak yang ada.

Bila kita tarik kebelakang, sosok yang kita kenal sebagai pelopor  pecinta alam di Indonesia tidak bukan ialah Sok Hok Gie. Sok Hok Gie  yang dikenal di masa mudanya seorang aktivis merupakan seorang mahasiswa  ilmu sejarah Universitas Indonesia (1962-1969) dan di masa SMAnya ia  mengambil jurusan sastra di SMA Kolese Kanisius.

Sok Hoe Gie besar di keluarga yang sangat lekat dengan sastra. Ayahnya, Soe Lie Piet merupakan seorang sastrawan yang pastinya sedikit banyak  mempengaruhi seorang Sok Hok Gie sebagai pribadi yang mencintai sastra.  Tulisan dari seorang Sok Hok Gie telah kita ketahui bersama mulai dari  kritik keras kepada pemerintah, catatan pendakian inspiratif, hingga  surat cinta romantis kepada pujaan hatinya.

Kombinasi dari seorang pecandu pendakian dan pecinta sastra dari seorang  Sok Hok Gie yang membuat dunia pendakian dan quotes-quotes bijak berkorelasi satu sama lain yang bertahan dari masa ke masa. 

Seorang Sok  Hok Gie yang selalu menggambarkan perasaan dan pengalamannya termasuk  mendaki gunung dengan tulisan yang elegan membawa pengaruh yang besar  berkorelasinya pendakian gunung dan quotes bijak.

Dalam tahap ini sebuah tren tercipta dari Sok Hok Gie bahwa penulisan  pengalaman pendakian haruslah ditulis dengan kalimat-kalimat bijak nan  idealis dan di era sosial media saat ini hal ini terlihat dari unggahan  foto instagram anak muda zaman ini selepas pendakian mereka. 

Keterkaitan ini sudah menjadi budaya selayaknya musik punk dengan  pakaian serba hitam, tindik, dan tato atau musik hiphop dengan gaya  pakaian serba kebesarannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline