Lihat ke Halaman Asli

Obatnya adalah Tobat!

Diperbarui: 17 Mei 2023   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: merenungi dosa (dokumen pribadi)

Apa Sih Singkatnya Sakramen Tobat Itu?

Setiap kali kita berbuat dosa, sederhananya adalah kita menyakiti diri kita sendiri, orang lain dan Tuhan. Dalam Rekonsiliasi, kita mengakui dosa-dosa kita di hadapan Allah dan Gereja-Nya ( pengakuan/reconciliation ). Sakramen pertobatan sendiri adalah sakramen penyembuh atau sakramen pengakuan yang juga di dalamnya termasuk sakramen pengurapan orang sakit. "Mereka yang menerima Sakramen Tobat memperoleh pengampunan dari belas kasihan Allah atas penghinaan mereka terhadap-Nya; sekaligus mereka didamaikan dengan Gereja, yang telah mereka lukai dengan berdosa, dan yang membantu pertobatan mereka dengan cinta kasih, teladan serta doa-doanya" (LG 11).

Sakramen Tobat Punya Nama Yang Lain Gak?

Pertama-tama mengapa sakramen ini dinamakan sakramen tobat? Karena seseorang melaksanakan secara sakramental panggilan Yesus untuk bertobat, untuk kembali bangkit kepada Bapa. Orang juga menamakannya sebagai sakramen pengakuan (confession), karena seseorang mengaku dosa di depan imam sebagai cara untuk mengakui dosa dan kesalahannya. Orang juga menamainya sebagai sakramen pengampunan karena absolusi yang diberikan imam, Kristus menganugerahkan secara sakramental kepada siapa saja yang mengakukan dosanya, pengampunan dan kedamaian.

 Kehidupan baru yang diterima dalam inisiasi kristen tidak menghilangkan kerapuhan dan kelemahan kodrat manusiawi, dan juga tidak menghilangkan kecenderungan terhadap dosa, yang juga dinamakan sebagai "concupiscentia". Kecenderungan ini tentu ada di dalam orang yang sudah di baptis, jadi bukan berarti orang yang telah menerimakan sakramen baptis, tidak memiliki kemungkinan untuk berbuat dosa lagi. Dengan adanya sakramen pertobatan ini, kita sebagai unat Allah yang lemah akan daging, diajak untuk kembali kepada pertobatan, kembali kepada panggilan kita yaitu menjadi kudus. Gereja melalui mereka yang memiliki kuasa para rasul, menjadi saluran rahmat pengampunan dan pendamaian Allah dalam sakramen pengakuan dosa atau sakramen tobat. Yang dituntut dalam sakramen tobat bukan sekedar rasa sesal dan air mata, melainkan "metanoia" atau perubahan hati dan seluruh sikap hidup. Yang diminta Allah dari manusia adalah niat baik dan usaha pertobatan yang dilakukan manusia. Allah selalu siap menerima orang yang bertobat.

Kalau mau menerima sakramen ini caranya apa saja ya? 

Nah berikut cara-caranya, simak baik-baik ya :
1) tentu yang paling pertama itu kita harus menyadari dan mengakui dosa
2) lalu kita menyesali segala dosa yang kita perbuat
3) selanjutnya kita berniat untuk tidak berbuat dosa kembali
4) Memohon ampun
5) Last, kita memiliki keinginan yang disertai tindakan untuk menghidupi cara hidup yang baru demi menjauhi kemungkinan akan dosa

Menurut The Roman Catholic Diocese of Savannah, pengakuan dosa melibatkan empat bagian yaitu :

  • Penyesalan

Kesedihan yang tulus dari dalam diri kita karena penghinaan yang kita lakukan terhadap Tuhan. Tidak ada pengampunan dosa bila seseorang tidak memiliki kesedihan dan tekat untuk bertobat dan tidak mengulangi dosa itu kembali.

  • Pengakuan

Menghadapi dosa-dosa yang kita lakukan secara mendalam kepada Allah dan mengakuinya di depan pastor.

  • Penebusan dosa

Bagian paling terpenting dari pengakuan adalah penitensi/penance yang diberikan Imam sebagai silih atas dosa-dosa kita.

  • Absolusi

Imam mengucapkan dengan kata-katanya ("Aku membebaskan kamu dari dosa-dosamu.."), artinya bahwa imam bertindak secara nyata dan pasti memberikan pengampunan (bukan hanya memohon: "Semoga..").

Jadi Sebenarnya Fungsi Sakramen Tobat Itu Apa Sih?

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline