Lihat ke Halaman Asli

Rahmah Chemist

Blogger - Product Photographer

Belajar dari Sifat Teladan Rasulullah: Ikhlas Memberi

Diperbarui: 3 Mei 2021   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok istockphotos.com/olahan pribadi

"Bunda, tadi di sekolah aku kasih jajanku ke teman. Soalnya kasihan dia lupa bawa bekal."

Cerita anak saya suatu hari ketika sekolah masih tak kebanyakan online seperti sekarang. Lalu, sempat ada masa dia lupa membawa bekalnya karena terburu-buru. Bangun kesiangan. 

Sesampainya di sekolah dia tersadar kalau di tas tidak ada jajan, hanya air minum. Dia melihat teman-temannya membawa bekal, tetapi teman yang pernah diberinya sebagian bekal miliknya, tak peduli alias cuek saja dengan kondisinya. Anak saya berharap temannya itu memberi sedikit bekalnya juga sebagai bentuk balasan saat temannya itu lupa membawa bekal. 

"Harusnya 'kan dia ngasih Salfa sedikit bekalnya juga, sama seperti Salfa pernah ngasih bekal ke dia."

Namanya anak-anak, perasaan itu dibawa sampai ke rumah dan menceritakannya pada saya. Seketika saya memintanya untuk kembali mengingat kisah sifat teladan Rasulullah yang selalu didengarnya. 

Ikhlas Memberi Makanan Pengemis Tua yang Selalu Menghina Beliau 

Dikisahkan pada suatu waktu di kota Madinah, Rasulullah selalu memberi makan ke pengemis tua buta yang selalu ada di pasar. Mulutnya selalu berteriak dan mengatakan kebenciannya terhadap Rasulullah. Mencaci maki Rasulullah dengan sebutan pembohong dan tukang sihir. Padahal, setiap pagi si buta dan tua ini diberi makan oleh Rasulullah. Bahkan dengan sabar Rasulullah menyuapi bahkan melumatkan makanan agar si buta tua ini merasakan kenyamanan saat makan. 

Namun, si buta tua tidak tahu kalau yang melakukan itu adalah Rasulullah. Hingga kemudian Rasulullah meninggal dunia, si buta tua tidak pernah tahu. 

Lalu suatu ketika, ada sahabat Rasulullah, Abu Bakar radhiyallahu 'anhu berkunjung ke rumah Rasulullah dan bertemu dengan istri Rasulullah, Aisyah.    Abu Bakar bertanya tentang apa kebiasaan baik yang dilakukan Rasulullah ketika beliau masih hidup. Lalu Aisyah menceritakan bahwa ada laki-laki tua buta di pasar yang selalu diberi makan oleh Rasulullah. 

Abu Bakar pun mengunjungi pasar itu dan dilihatnyalah laki-laki tua dan buta yang bibirnya tak pernah berhenti menghujat Rasulullah. Abu Bakar memberinya makan seperti yang dilakukan Rasulullah. Namun, si tua buta melihat bahwa laki-laki yang memberinya makan tersebut bukanlah laki-laki yang seperti biasanya. 

Si tua buta menceritakan bahwa laki-laki yang memberinya makan itu sangat sopan dan santun. Dia dibantu dengan melumatkan makanan agar bisa dikunyah dengan baik. Dia tidak menyadari bahwa yang melakukan itu kini sudah tiada dan tidak lain adalah Rasulullah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline