Lihat ke Halaman Asli

Yovinus

laki-laki

Saat, Tradisi Menghindari Kebakaran Hutan

Diperbarui: 30 Juni 2022   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap daerah di Indonesia tentunya mempunyai tradisi yang unik dalam kehidupannya selama berabad-abad. Misalnya dalam hal makan, kawin dan tata caranya menjalankan hidup selama umurnya. Demikian juga dengan suku Dayak Uut Danum, di dalam kebiasaan berladang di sana di kenal sebuah tradisi yang di sebut "Saat".

"Saat" itu adalah pembatas antara ladang dengan tanaman lainnya atau kebun lainnya atau hutan lainnya, sehingga tidak ikut terbakar sewaktu kita membakar ladang. "Saat" itu adalah tanah yang berupa hutan tetapi di tebas bersih sehingga api tidak bisa membakarnya biar pun di tiup angin yang kuat.

Lebarnya disesuaikan dengan kebutuhan, bisa satu meter bisa juga sampai belasan meter tergantung kemampuan pembuatnya dan potensi bahayanya terhadap kebakaran. Biasanya pada jaman dulu luasnya minimal empat meter, sehingga dipastikan aman. Tetapi pada tempat berbukit dan terbuka terkadang lebarnya sampai belasan meter, karena tiupan anginnya kuat.

Kalau ada kemungkinan terbakarnya besar, maka di sekitar perbatasan itu di buat besar dan disirami dengan air supaya api tidak bisa menjalar baru dilakukan pembakaran. Sehingga tidak ada kemungkinan untuk menjangkiti tanaman lain, sehingga orang itu bebas membakar ladang dan tidak akan menimbulkan kebakaran bagi tumbuhan atau hutan lainnya.

"Saat" itu kata bendanya adalah "Saat," kata kerjanya adalah "Nyaat," sementara katanya sifatnya di sebut "Sonyaat."

Itulah salah satu kekayaan budaya Indonesia di daerah Uut Danum di Kalimantan. Sesuatu yang telah berusia ribuan tahun dan sampai sekarang masih dipertahankan kala masyarakatnya berladang.

***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline