Lihat ke Halaman Asli

Melda Widayanti Okta

Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Pamulang

Senja Kelabu

Diperbarui: 14 Oktober 2021   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 

Langit dihari ini sangatlah berbeda dengan hari-hari sebelumnya, bagaimana tidak langit itu dipenuhi dengan warna abu-abu disekelilingnya. Aku tidak tau bagaimana hal itu bisa terjadi begitu saja. Hal yang tidak terlintas pada pikiran  sebelumnya, tapi awan dan embun sangat bersemangat dengan adanya senja diwaktu itu. Awan pun menghampiri ku (embun) dengan penuh tanda tanya?.

“Awan bagaimana keadaan mu apakah baik-baik saja hari ini”?  Tanya awan

“Iya baik-baik saja ko wan” dengan wajah menatap awan dan sedikit senyum tipis

“ benar nih bun” tanya awan dengan nada sedikit kencang

“Gausah marah-marah juga dong wan, biasa aja” ucap embun dengan nada emosi

Nah kan, kamu yang emosi dan marah-marah sama aku bun !

Ahh udah lah aku mau pulang dulu,  embun yang memalingkan wajahnya dari awan

Tunggu bun ! dengan tergesa-gesa mengejar embun dan mencoba mencegah nya pergi untuk pulang

Awan menarik tangan embun dengan penuh hangat, dan kasih sayang. “Bun jangan emosi lagi yaa, ucap awan sambil memeluk embun. Aku gak ada maksud buat marah-marah ko” ucap awan

Tapi embun sudah membabi buta?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline