Lihat ke Halaman Asli

Melda Widayanti Okta

Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Pamulang

Pelupuk Mata

Diperbarui: 26 September 2021   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menangis tak bersuara

Hingga terkadang, bahagia tak terhingga

Sebegitu kerasnya...!

Semua dirasakan dalam satu dekapan

Dan terjadi sangatlah lama

Bahkan bertahun-tahun lamanya

Hai, merasa paling kuat kah engkau...

Tangisan tidak pernah berhenti

Bahkan terganti dengan darah

Kapankah ini akan berakhir

Itu semua tidaklah pasti, dan hanya angan semata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline