Lihat ke Halaman Asli

maria meivita sutanto

seorang mahasiswi

Desa Pancasila

Diperbarui: 14 Agustus 2020   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intagram post oleh tanimbarkeigalery_

Hallo, nama saya Maria Meivita Sutanto biasanya dipanggil Meivita, saya adalah mahasiswa STP Trisakti yang beruntung mendapatkan beasiswa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam program “Beasiswa Unggulan”. Dikesempatan kali ini saya bercerita tentang Desa Pancasila yang terletak di Pulau Kei. Selamat membaca:)

Apakah kalian pernah mendengar desa Pancasila? dimanakah itu? Desa Pancasila yaitu desa yang memiliki berbagai agamanya didalamnya sehingga terciptanya toleransi yang tinggi antar umat beragama. Salah satu desa Pancasila di Indonesia terletak di desa Tanimbar Kei yang letaknya di pulau Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Desa ini letaknya cukup jauh dari Ibukota Kabupaten dan melalui jalur laut dan waktu tempuh ke desa tersebut sekitar 4 jam jika menaiki motor laut. 

Desa Tanimbar Kei memiliki lima agama diantaranya yaitu Katolik, Protestan, Islam, Hindu, dan Budha. Walaupun di desa ini memiliki lima agama masyarakatnya hidup dengan damai dan tidak ada perselisihan antar umat beragama, hal ini sudah ada sejak jaman dahulu kala jadi sangat dipegang teguh oleh masyarakatnya. Jika ada salah satu agama di desa ini yang melakukan perbaikan tempat Ibadah maka masyakatnya yang beragama lainpun juga bergotong royong untuk membantu. Potret foto diatas adalah Tugu Pancasila yang diresmikan oleh Pemerintah Maluku yang menobatkan desa Tanimbar Kei sebagai desa Pancasila.

Desa Tanimbar Kei juga memiliki julukan lain  yaitu desa adat karena apapun yang mereka lakukan disini sebelumnya harus melakukan prosesi adat. karena mereka percaya tanpa campur tangan Tuhan dan Leluhur maka apa yang mereka lakukan akan sia-sia. Contoh kecil saat mereka mau membangun rumah prosesi adat harus dilakukan agar dapat berjalan dengan lancar sampai pembangunan rumah selesai. 

Walupun desa ini masih sangat kental akan adat dan budayanya namun, desa ini tidak pernah membatasi jika ada tamu atau orang luar untuk masuk dan mempelajari atau mengenal lebih tentang desa mereka. Tamu akan disambut meriah oleh masyarakat disana. Jadi jangan lupa berkunjung ya:)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline