Lihat ke Halaman Asli

Meita Eryanti

TERVERIFIKASI

Penjual buku di IG @bukumee

Cerita Lebaran

Diperbarui: 7 Juli 2016   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“Mbah, itu si Adit setahun sekolah di SMA 1 udah pernah main sini belom?” celetuk Fitra, adikku yang kedua, mau meledek Adit, adik bungsuku.

“Belom, kok.” Jawab Simbah, adiknya nenekku yang tinggal tak jauh dari sekolahnya si Adit.

“Ih, Mas Fitra apaan sih?” gumam si Adit.

“Alah, kamu dulu juga sekolah 3 tahun disitu emang ada mampir kesini?” kata Simbah membalikkan kata-kata Fitra. “Kalo gak lebaran gak kesini, sama aja kamu!”

Kami yang ada di ruangan itu tertawa dan Fitra menggaruk kepalanya.

Ini hari raya. Semua orang saling mengunjungi satu sama lain dan saling bercerita kabar. Aku sendiri, hari ini juga mengikuti ayahku mengunjungi banyak saudara kami mulai dari selesai solat Ied dan baru pulang jam 8 malam. Padahal besok kami masih akan berkeliling lagi.

Aku membayangkan bagaimana kalau hari raya gak ada? Akan kah aku bertemu dengan orang-orang yang aku temui hari ini? Sepertinya tidak. Kami akan sibuk dengan urusan kami masing-masing. Seperti adikku yang tidak pernah ke rumah simbah walaupun sekolahnya dekat. Apalagi aku yang tinggalnya nunjauh di sana.

***

“Mbok sekali-sekali main ke Lampung, Mbak Meta...” ajak seorang tante yang tinggal di Lampung.

“Emh... September atau Oktober itu saya mau ke Pahawang, rencananya.” Kataku mengingat-ingat agendaku.

“Nah, nanti kalau sampai sana telpon tante, ya?” kata tanteku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline