Lihat ke Halaman Asli

Meisya Zahida

Perempuan penunggu hujan

Akukah Bulan?

Diperbarui: 18 April 2020   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masihkah engkau yang bulan
Setelah cahaya diredupkan
Peta langit sudah tak berlambang
Musim tak kenal tahun
Raib pesan-pesan yang disimpan
Bagai nelayan kehilangan umpn
Kail pun tersangkut di belahan karang

Masih bulankah engkau
Seribu nyanyian hanya syair
kekosongan
Menyudahi kisah yang belum usai
Pantai sudah tak di seberang
Jalan-jalan makin bercabang
Orang-orang tersesat
menunggui waktu dalam perkiraan

Masihkah engkau yang bulan
Menafikan kelam tanpa bintang
Bianglala pecah menjadi bayang
Seluruh perayaan mementaskan
ritual asing
Hingga jiwa terdampar
di atas pusara tanpa nisan

Masihkah engkau yang bulan
Menyemesta dengan keindahan
Para kekasih mengigaukan pertemuan
Ketika bulan tertutup awan
Ia menyepi ditawan lamunan

"Akukah bulan? kau lepas
dari genggaman"

Catatan, 18042020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline