Lihat ke Halaman Asli

Megi SaputraSH

Megi Saputra

Wajah Negeriku Kini

Diperbarui: 3 Juni 2020   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oh...Negeriku....
Kulihat bumimu, begitu indah hijau ranum.
Kupandang gunungmu, tinggi menjulang berjajar rapi.
 Langitmu terhampar, biru memikat putih berseri.
Lautanmu luas, terbentang disetiap sisi.
Alammu nan elok memesona, bak setetes air syurga yang jatuh kebumi.

Oh Tuhan, kutinggikan ayunan tangan.
Andai kelak umurku Kau panjangkan.
Izinkan aku untuk terus melangkah, menyusuri keindahan jengkalnya.
Jika nanti, tiba waktunya aku kembali.
Izinkan hanya dikandungannya, jasadku dikebumi.

Oh...Negeriku....
Sekarang kau berduka, menanggung derita.
Hutanmu yang hijau kini gersang terasa.
Lautmu yang kaya kini ditutupi tumpukan ampas sampah.
Langitmu yang putih kini tak sejuk lagi.

Oh...Negeriku....
Kini bumimu dikuasai.
Kekayaanmu diambil tanpa henti.
Hutang disana sini.
hayatmu diperebutkan negeri-negeri.
Tangan berkuasa seakan tak peduli.

Oh... Negeriku....
Belum usai dengan duka lara.
Kau harus menanggung darah dan airmata.
Ulah pertikaian anak bangsa.
Oleh karena keadilan yang tak dirasa.
Hukum tak bernyawa.
Pengadilan tak lagi mulia.
Keadilan musnah.
Persamaan sirna.
Berbicara keluh.
Berbuat diburu.
Berkeyakinan dituduh.

Oh... Tuhan, aku meminta dalam sendiri.
Berkati negeri kami.
Agar dapat diwarisi, kepada anak cucu kami.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline