Lihat ke Halaman Asli

Medy Budun

Alumni Magister Administrasi Bisnis, Universitas Lambung Mangkurat

Seni Bertutur Tradisi Luangan Regatn Tatau

Diperbarui: 31 Agustus 2021   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bahasa Luangan Lentuukng (Lentung) adalah merupakan bahasa suku asli Kalimantan yang masih hidup dan digunakan oleh masyarakat Dayak Paser Luangan di kaki Gunung Lumut tepatnya di hulu Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. 

Wartalinus sebagai narasumber yang merupakan keturunan Luangan Lentuukng penulis hubungi, mengatakan bahwa bahasa Luangan Lentuukng ada perbedaan dengan bahasa Bawo Seragetn atau Paser Bawo namun banyak persamaannya. Kemudian Rory Katha, M.Si., narasumber kedua penulis hubungi yang merupakan keturunan Lawangan / Luangan asal dari Bawo Kiring mengatakan bahwa Dayak Paser termasuk Luangan Lentuukng merupakan orang Bawo Kenilo (Kendilo).

Apapun sebutannya namun hal yang sangat menarik buat penulis disini adalah seni bertutur dalam mengungkapkan sesuatu yang digunakan untuk melarang, menegur, menasihati, memerintah, menghukum, dan menyatakan aturan dalam masyarakat setempat juga ungkapan tradisional yang digunakan saat melaksanakan upacara kematian maupun upacara kehidupan seperti acara pernikahan misalnya. 

Berdasarkan penelusuran penulis, ungkapan tradisional sebagai seni bertutur menunjukkan sikap kehati-hatian dalam menyampaikan maksud dan tujuan tidak secara langsung akan tetapi melalui perumpamaan serta menggunakan kata yang saling berpasangan sehingga terdengar menjadi indah. 

Seni bertutur ini terjadi dalam dialog dua arah sehingga pihak yang menjawab pun demikian cara bertuturnya. Umumnya, hanya dipergunakan oleh para tokoh adat dan orang tua saja. Namun seiring waktu anak muda pun akan mulai bisa mengikuti karena terbiasa mendengarnya, namun demikian perlu waktu yang panjang, mungkin hingga usia separuh baya baru mulai bisa menggunakannya.

Tradisi ini semuanya sama didalam kerumpunan Luangan Besar Regatn Tatau (Rekan Tatau), bukan hanya oleh masyarakat Dayak Paser Luangan Lentuukng saja akan tetapi juga ada dalam tradisi seni berturut pada sub Paser lainnya bahkan dalam tradisi serumpun yaitu pada Dayak Benuaq, Deah, Bentian, Lawangan, Tewoyan, Dusun Maai, Dusun Malang dan Dusun Bayan.

Silahkan disimak seni bertutur masyarakat Luangan Lentuukng pada link Youtube berikut.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline