Lihat ke Halaman Asli

Membangun Jawa Barat Bagian Selatan

Diperbarui: 20 Oktober 2016   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jawa Barat sebagai salah satu provinsi dengan jumlah kota dan kabupaten terbanyak memiliki beragam potensi dimulai dari sumber daya alam, sumber daya manusia, hingga pembangunan ekonominya. Jumlah kota/kabupaten tersebutmencapai 27 dengan rincian 9 kota dan 18 kabupaten di Jawa Barat, terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan di tiap kota dan kabupatennya. 

Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi terus digenjot dari tahun demi tahun untuk mengantisipasi permasalahan yang sering terjadi seperti bencana alam maupun kemiskinan yang masih tinggi nilainya di Jawa Barat. Sehingga, pemprov Jawa Barat pun terus menggenjot pembangunan di wilayahnya dimulai dari infrastruktur jalan, infrastruktur pendidikan, potensi parawisata, dll. Pembangunan ekonomi pun terus diupayakan oleh Pemprov Jawa Barat untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Jawa Barat.                                                                                    

Laju pembangunan tersebut nampaknya timpang. Pembangunan yang berlangsung begitu cepat di wilayah bagian utara seperti Bandung, Cirebon, Kuningan, maupun Majalengka yang kini sedang dikembangkan konsep aero city. Wilayah Jawa Barat bagian utara pun perlahan terus mengurangi gap yang terjadi antara golongan atas dan golongan yang masih di bawah taraf standar hidup. Sayangnya, pembangunan tersebut lebih condong ke bagian utaranya dan menimbulkan gap yang cukup tinggi di Jawa Barat bagian selatan. 

Wilayah seperti Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, maupun Pangandaran masih mengalami permasalahan yang cukup klasik di Jawa Barat. Minimnya penanganan bahaya bencana alam masih menjadi masalah darurat di wilayah Jawa Barat. Pada tahun 2016 saja, wilayah Jawa Barat bagian selatan berkali-kali diterpa bencana alam seperti terputusnya jembatan penghubung  antara Jawa Barat dan Jawa Tengah yaitu di daerah Banjar, Banjir Bandang di Daerah Cimanuk Garut, Longsor di Sumedang, dan peristiwa-peristiwa bencana alam lainnya.

Kondisi geografis yang cenderung berada di kawasan perbukitan menyebabkan kawasan Jawa Barat bagian selatan ini tidaklah rata. Banyaknya pegunungan di sekitar kawasan selatan seperti Gunung Papandayan, Gunung Guntur, Gunung Manglayang, dll patut menjadi perhatian bagi Pemprov Jawa Barat di dalam menata secara hati-hati wilayah Jabar Selatan.

Namun di satu sisi, Jawa Barat Selatan masih menyimpan berbagai rahasia dan potensi wisata yang dapat menjadi komoditas baru bagi Provinsi Jawa Barat. Kekayaan potensi alam seperti Cipanas di Garut, jalur pantai yang dimulai dari Rancabuaya hingga Pangandaran, dll adalah kekayaan alam yang belum dimaksimalkan potensinya di Jawa Barat. 

Kemudian, potensi pengembangan wilayah pun masih cukup besar.  Objek wisata buatan seperti danau (waduk), museum pendidikan, dll masih dapat dikembangkan di Jawa Barat bagian selatan. Rencana pembangunan Bandara Majalengka menjadi peluang tersendiri bagi Kabupaten Majalengka untuk mengembangkan wilayahnya nanti. Konsep Aero City adalah konsep yang ditawarkan oleh Pemprov Jawa Barat.

Peraturan Gubernur No. 012 Tahun 2012

Peluang-peluang tersebut tentunya perlu pembangunan infrastruktur tambahan seperti pelebaran jalan utama, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan untuk mengurangi tingkat buta huruf di Jawa Barat Selatan, pasokan listrik, dan juga jaringan komunikasi. Hal itulah yang direspon oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, melalui Peraturan Gubernur No.012 Tahun 2012 tentang Pembentukan Badan Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan. Pada peraturan ini yang dimaksud dengan wilayah Jawa Barat bagian Selatan yaitu Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Cianjur. 

Selanjutnya, daerah-daerah tersebut melalui pemerintahnya masing-masing membentuk badan pengembangan daerahnya yang bertugas pada aspek agribisnis, infrastruktur, industri kelautan, danp pariwisata terpadu dan infrastruktur, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. 

Selanjutnya dari tiap aspek tersebut, terdapat tugas pokok dan target yang ditetapkan pada aturan tersebut. Titik tekan Jawa Barat bagian selatan ini berada pada sektor pengembangan pariwisata terutama pariwisata alamnya. Pembangunan infrastruktur menjadi faktor utama untuk pengembangannya. Pembangunan infrastruktur jalan dan penanganan kawasan lahan bencana alam menjadi fokus pengembangan Jawa Barat kini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline