Lihat ke Halaman Asli

Tiap Kita Punya Cerita

Diperbarui: 5 Oktober 2021   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tiap kita punya cerita pastinya

Mari belajar menghargainya

Jika mahasiswa ditanya kapan waktu paling galau selama menjadi mahasiswa, dapat dipastikan adalah masa-masa menulis skripsi. Mulai dari saat penentuan topik penelitian, awal menulis, melaksanakan penelitian, menulis laporan penelitian, terus saat apalagi, ya? Aha! Saat bimbingan dengan dosen pembimbing tercinta pastinya.

Saat penentuan dosen pembimbing yang biasanya disebut dospem, drama akan segera dimulai. Rasa cemburu akan mulai terjadi.

Ada yang merasa bahagia mendapatkan dospem yang katanya baik hati, sebaik ibu peri, dan perhatiannya sebagaimana ibu kandung. Dosen tipe ini akan membuat grup bimbingan, memberi jadwal bimbingan yang pasti waktunya. Jika mahasiswa lama tidak muncul, dia akan mencari mahasiswa ini sampai ketemu.

Ada yang merasa sedih karena katanya mendapatkan dospem ala sosialita. Dosen tipe ini ketika di kirimi pesan oleh mahasiswa di hari Senin akan dibalas, eh dibaca sepekan kemudian dan bisa jadi di balas sebulan kemudian. Bimbingan entah kapan waktunya. Begitu ada waktu bimbingan, dospem ini akan dikerubuti para mahasiswanya. Mahasiswa yang mendapat dosen tipe ini dapat dipastikan memiliki kesabaran tingkat dewa.

Ada juga yang mendapatkan dosen saaaangat baik. Dosen tipe ini tidak baca skripsi, tetapi langsung acc. Dosen tipe ini menguntungkan mahasiswa yang ingin asal lulus. Namun, akan merugikan mahasiswa yang ingin lulus dengan terhormat. Biasanya dosen tipe ini akan membebani dosen pembimbing satunya yang kebingungan, "Lho..sudah diacc, masukan dari beliau apa?" Duh..

Jadi, wahai mahasiswa, kamu pilih dosen tipe yang mana?

Ah, siibu bercanda. Mana ada mahasiswa bisa memilih. Mahasiswa hanya menerima takdir. Bangun tidur tiba-tiba sudah menjadi mahasiswa angkatan tua yang sedang menulis skripsi dengan dospem yang, ahhh sudahlah.

Tiap kita punya cerita pastinya

Mari belajar menghargainya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline