Lihat ke Halaman Asli

Arofiah Afifi

Guru Paud.

Serunya Dunia Imajinasi Anak

Diperbarui: 4 Desember 2022   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi :pesikologi.anak.com

Saat buah hati kita masih menginjak masa usia keemasan, akan tercipta banyak tingkah polah yang menggemaskan, penuh kreativitas, banyak tanya akan keinginan tahuannya, penuh Imajinasi. Bahkan orang tua, tak jarang dibuat pusing dan kehabisan kata dalam memenuhi jiwa petualang sang anak. 

Demikianlah halnya dengan santri-santri kami. Sedikit saya ingin bercerita tentang anak-anak didik, santri-santri TK yang lucu dan imut.

Satu hari nan cerah dan bahagia, setelah anak-anak berbaris dan  mengucapkan janji santri di halaman. Tibalah waktunya masuk kelas. Ada waktunya guru dan mahluk kecil imut ini berdiskusi. Seorang santri ditanya oleh sang bunda guru. 

"Azka, nanti kalo sudah besar Azka pengen jadi apa ?" Tanya sang guru pada santrinya.

"Azka mauu... pagi hari mau nonton tv, sarapan pagi, minum kopi dan merokok. Baru berangkat kerja deh!" Dengan sedikit berpikir, dan tersenyum-senyum, santri tersebut menjawab.

Hah...? Para guru yang mendengar, agak bingung dan tersenyum. Rupanya santri kami ini melihat kebiasaan ayahnya pagi hari. Tentu saja akhirnya guru memberikan penjelasan bahwa merokok bukanlah kebiasaan yang baik. Tidak mudah memahamkan hal ini, karna bagi anak kecil, mana mungkin hal buruk menjadi kebiasaan orang tuanya. 

Di lain hari, ada hafalan hadist yang dihafal dan dibaca bersama. Saat itu kami membaca sebuah hadist yang artinya " surga berada di telapak kaki ibu" tentu saja dengan warna kisah teladan yang menarik. Rupanya anak-anak pulang dengan berbekal hadist tersebut, lengkap dengan imajinasi masing-masing. Hingga esok hari seorang santri langsung menghadap kami.

"Ibu guru, Kenapa di kaki mamah saya ga ada syurga ? Yang ada malah Kutu air!"

 

Sontak sang mamah langsung nyengir dan tersipu. Tak ayal kami yang mendengar pun tak tahan ikut tertawa. Dan terjadilah sebuah diskusi kecil bersama penanya dan seluruh anak-anak. Tentu saja Bu guru memberikan penjelasan lebih sederhana agar mudah difahami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline