Lihat ke Halaman Asli

Arofiah Afifi

Guru Paud.

Cintaku di Stasiun

Diperbarui: 19 September 2022   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pemberhentian selanjutnya setasiun Manggarai. Jaga barang bawaan anda dan hati-hati melangkah.  Pintu akan dibuka" Suara announcer KRL bergema pertanda perjalananku tipa sampai tujuan. 

Segera ku langkahkan kaki menuju pintu  kereta, sekilas ku lirik gawai ditangan, jam menunjukan pukul 21.00. dengan kondisi penat dan lelah, aku melangkah.

Tiba-tiba seorang pria menabrak, dan badanku langsung oleng.

Brukk! "awuh " aku  terjatuh.

 Pria di depan ku pun terduduk, dengan sigap dia langsung berdiri dan mengambil gawai yang tergeltak, dan langsung masuk kereta.

Dalam keadaan setengah sadar akupun berteriak "hey itu hp ku tolooong, jambret" .

Beruntung, seorang pria di dalam kereta mendengar teriakan ku, dan langsung bergerak.

Sementara pintu kreta segera tertutup dan kembali berjalan.

 "Ya Allah semoga masih Rizki ya Allah" doaku dalam hati, tak bisa ku pungkiri rasa cemas ini.

Hatiku galau penuh harap,  semoga ada keajaiban, tak banyak bisa berbuat selain berdoa.

30 menit sudah berlalu' tak ku langkahkan kaki dari peron di mana aku turun tadi. Sementara suasana stasiun sudah mulai sepi, berharap  pemuda tadi muncul membawa benda ajaib ku. Hatiku mulai cemas 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline