Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Mihrab Masjid Kuno Ini Berbentuk Tandon

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14245865271189470268

[caption id="attachment_398593" align="aligncenter" width="480" caption="Menara dan mihrab Masjid Peneleh Surabaya"][/caption]

Sunan Ampel dikenal sebagai salah satu Wali Sembilan (Wali Songo) yang pernah mengenalkan dan menyebarkan Islam di Pulau Jawa. Beliau memiliki nama lain Raden Rahmat. Menurut catatan sejarah sang sunan ini masih keponakan Putri Campa yang menjadi permaisuri Prabu Brawijaya VI dari Kerajaan Majapahit.

Setelah mendirikan Masjid Rahmat di kawasan Kembang Kuning Surabaya, beliau kemudian melanjutkan perjalanan menuju kawasan Peneleh Surabaya.

Peneleh sebenarnya juga merupakan kawasan kuno yang sudah ada sejak jaman Kerajaan Singosari. Peneleh berasal dari kata Pangeran Panilih (pilihan) yang menjadi putra Raja Wisnuwardhana.

Di Peneleh inilah Sunan Ampel bersama santrinya mendirikan musholah yang kelak menjadi Masjid Peneleh yang cukup megah itu.

[caption id="attachment_398594" align="aligncenter" width="400" caption="Pintu dan jendela yang antik khas arsitektur Belanda"]

14245868761427864204

[/caption]

Saya mengunjungi masjid ini pada pertengahan Ramadhan 2014 yang lalu. Untuk sampai ke masjid ini Anda bisa melewati Peneleh gang VI atau VII. Masjid Peneleh dibangun Sunan Ampel pada sekitar tahun 1400 an. Pada tahun 1800 an masjid ini mengalami renovasi oleh Pemerintah Belanda. Gaya arsitekturnya mirip dengan Gedung Negara Grahadi yang ada di Jalan Gubernur Suryo Surabaya.

Siang itu saya menyempatkan diri untuk menunaikan ibadah Sholat Dhuhur di masjid ini. Suasana di sekitar masjid tampak lengang mungkin karena masuk bulan puasa. Meski dikenal sebagai masjid kuno warisan Sunan Ampel, anehnya pengelolah masjid tidak mencantumkan keterangan yang jelas tentang sejarah masjid ini.

Bahkan papan nama masjid yang bisa dengan mudah dikenali masyarakat atau pengunjung dari daerah lain juga belum dibangun.

[caption id="attachment_398595" align="aligncenter" width="400" caption="Ruangan dan tiang-tiang penyangga dalam Masjid Peneleh Surabaya"]

1424587088236977062

[/caption]

Beberapa warga yang sempat saya mintai keterangan mengenai masjid ini juga mengaku tak banyak tahu tentang sejarah masjid ini. Mereka hanya tahu kalau masjid ini masjid lama warisan Sunan Ampel. Yang unik dari masjid ini selain gaya arsitekturnya adalah tempat imam berdiri (mihrab) bagian luarnya  dirancang mirip tandon air.

Kharisma dan kekunoan masjid ini masih tampak jelas. Tiang-tiang penyangga dalam ruangan masjid tetap dipertahankan sejak dibangun Sunan Ampel hingga kini. Pintu-pintu dan jendela masjid terlihat berukuran besar dan antik khas sentuhan gaya arsitektur Belanda.

[caption id="attachment_398596" align="aligncenter" width="300" caption="Masuk gang ini untuk menuju Masjid Peneleh itu"]

1424587352190199964

[/caption]

Sayangnya kebanyakan masyarakat hanya mengetahui kalau warisan Sunan Ampel itu hanya Masjid Agung Ampel yang ada di kawasan Kampung Ampel Surabaya dan Masjid Rahmat di Jalan Chairil Anwar, Kembang Kuning Surabaya. Padahal Masjid Peneleh ini juga warisan Sunan Ampel yang sangat bersejarah dan patut juga dikunjungi saat berwisata religi ke Surabaya.

[caption id="attachment_398597" align="aligncenter" width="400" caption="Tempat imam memimpin sholat (mihrab)"]

1424587558577848810

[/caption]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline