Lihat ke Halaman Asli

Cara Ahok Menyundul Minat Baca Warga DKI

Diperbarui: 30 September 2016   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

iJakarta, Perpustakaan Digital DKI Jakarta (dokumentasi pribadi)

Banyak orang cerdas yang berhasil dalam hidupnya karena mereka banyak baca buku. Hotman Paris Hutapea jadi orang sukses karena ia rajin baca. Yusril Ihza Mahendra jago dalam bidang hukum dan Tata Negara karena ia rajin baca buku. Otto Hasibuan cerdas dalam membela Jessica karena ia rajin baca banyak buku. Begitu pula dengan Ahok. Ia cerdas karena punya hobi baca banyak buku. Mereka punya segudang ilmu yang tak dimiliki oleh orang lain. 

Namun sayangnya minat baca warga DKI masih rendah. Menurut data Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DKI, pengguna jasa Perpustakaan DKI hanya sekitar 400 ribu orang dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Artinya dalam sehari hanya sekitar kurang lebih 200-an orang yang memanfaatkan fasilitas Perpustakaan DKI Jakarta.

Tentu saja jika minat baca rendah, maka akan susah jadi orang sukses. Banyak informasi dan ilmu pengetahuan yang terlewatkan begitu saja. Itulah sebabnya, Ahok meluncurkan gebrakan baru yaitu perpustakaan digital dengan nama iJakarta. Dengan inovasi perpustakaan digital ini, Ahok berharap dapat memudahkan warga DKI mengakses buku-buku untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya, kapanpun dan dimanapun.

Sekarang jamannya serba cepat dengan tingkat mobilitas yang tinggi. Dijaman yang serba touch screen ini, orang butuh segala sesuatu dengan cepat dan tentu saja praktis. Perpustakaan Digital iJakarta ini adalah inovasi yang disesuaikan dengan tuntutan jaman yang serba modern ini.

dokpri

Perpustakaan Digital iJakarta ini memiliki koleksi buku yang lengkap dengan kemudahan membaca melalui fitur-fiturnya yang user friendly. Tinggal search saja judul buku atau siapa pengarangnya, maka akan keluar semua buku yang hendak dibaca.

Perpustakaan digital ini dikonsep dengan platform media sosial. Selain kegunaannya untuk baca-baca buku, juga bisa bersosialisasi dengan member lainnya untuk saling bertukar informasi tentang buku-buku yang menarik dan bermanfaat. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis di Google Play Store. Yang menariknya, aplikasi iJakarta ini bisa juga digunakan dalam keadaan tanpa koneksi internet atau istilahnya offline.

Inovasi yang cerdas ini tentu saja menguntungkan bagi mereka-mereka yang gila buku. Warga yang cerdas karena banyak baca buku tentu saja akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan ibukota negara ini.

Salam Kompasiana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline