Lihat ke Halaman Asli

Kaizen Goes to School, Inovasi Toyota di Bidang Pendidikan

Diperbarui: 26 Oktober 2017   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi by : bursalokerterbaru.com

Berawal dari nama Toyoda, saat ini Toyota menjadi pabrikan yang  menghasilkan 8 - 8,5 juta mobil pertahun. Catatan angka ini membawa Toyota menjadi pabrikan terbesar di dunia. Tidak mudah pencapaian ini  diraih oleh Toyota mengingat pemain di industri otomotif sangat banyak  dan kuat. Tentu amat menarik jika mencermati apa yang menjadi kekuatan  utama dari Toyota sehingga mampu eksis dalam jangka waktu yang lama.

Sesuai dengan motto-nya di tahun 2017 yaitu Let's Go Beyond, Toyota  berkomitmen menghasilkan produk berteknologi tinggi dan berkualitas. Tidak hanya itu pelayanan purna jual terus diperkuat dengan menghadirkan  layanan menyeluruh (service for All). Inilah mengapa para konsumen  tidak bergeser atas pilihan mereka untuk kebutuhan berkendara. Kemudahan  akses untuk service dan juga produk yang selalu berinovasi sesuai  perkembangan peradaban manusia menjadi hal spesial yang melekat pada  produk Toyota.

Dalam perjalanan waktunya, setelah 40 tahun Toyota berkiprah di  Indonesia. Kini perusahaan otomotif terbesar di tanah air ini terus  bergerak melakukan inovasi. Salah satu yang dilakukan adalah inovasi di  bidang pendidikan. Mengapa bidang pendidikan menjadi fokus penting bagi strategi operasional Toyota? Karena mereka menyadari bahwa dunia  pendidikan memberikan output dari lulusan tamatan sekolah yang terserap oleh dunia usaha dan industri.

Setelah hampir satu tahun, PT. Toyota Astra Motor SPLD melakukan  pembinaan kepada 22 SMK yang ada di Kabupaten Bekasi. TAM (Toyota Astra  Motor) melakukan gebrakan untuk dunia pendidikan melalui program Kaizen  Goes To School. Tujuan dari program ini adalah melatih dan membina  sekolah dan siswa untuk belajar memecahkan masalah.

arsip

Inti dari Kaizen adalah melakukan perubahan kecil yang dilakukan  terus menerus. Dengan harapan perubahan kecil ini bisa memberikan dampak  yang besar bagi budaya kerja dan belajar di lingkungan sekolah serta  membentuk budaya perilaku yang baik pada diri guru dan siswa.

Hasil pembinaan ini lalu dijadikan ajang lomba untuk mengukur sejauh  mana sekolah-sekolah yang menjadi binaan PT. TAM SPLD dapat  mengimplementasikan program ini kedalam struktur kerja dilingkungan  sekolah. Ajang lomba ini di sebut Quality Control Circle atau QCC.

Hadir dalam lomba ini management TAM, Bapak Nanang Susminarto selaku  Deputy Division Head TAM SPLD dan Bapak Saryadi sebagai perwakilan  direktorat PSMK  Kemendikbud sekaligus membuka ajang QCC yang pertama  kali diadakan.

Adapun jenis yang dilombakan dalam festival QCC ini adalah QCC theme,  QCC Exhibition, Best presenter, Best Costume, Best defile, dan Video  contest.

Peserta QCC pertama dari 22 SMK terseleksi menjadi 13 peserta dari  SMK yang ada di kabupaten Bekasi dan Bogor, yakni SMK Bina Prestasi, SMK  Mitra Industri, SMK Al Muslim, SMKN 2 Cikarang Barat, SMK Yapin 02  Setu, SMK 11 Maret, SMK Wikrama, SMKN 1 Cikarang Selatan, SMK Talenta  Bangsa, SMK Laboratorium Global, SMK Al Amin Cikarang Utara, SMK Tunas  Teknologi dan SMK Al Amin Cibarusah.

Sebagai pemenang dari kegiatan Festival QCC ini di raih oleh SMK Bina  Prestasi yang meraih juara pertama untuk jenis lomba utama yaitu QCC  Theme. Diharapkan dengan kegiatan ini sebagai langkah inovasi Toyota di  bidang pendidikan dapat memberikan sumbangan besar bagi perkembangan dan  peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Tulisan ini ter publish juga di sini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline