Lihat ke Halaman Asli

Pilpres dan Pertaruhan Kredibilitas Lembaga Survei

Diperbarui: 16 April 2019   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang tidak kenal dengan Deny JA. Pria ini dikenal oleh masyarakat sebagai bapak survei elektabilitas partai. Beliau tercatat yang pertama kali mendirikan sebuah lembaga independen yang mencatat hasil survei kepopuleran tokoh masyarakat yang sedang berebut posisi menjadi kepala daerah maupun kepala negara. Munculnya Lingkaran Survei Indonesia diikuti oleh bermunculan lembaga survei lainnya seperti Saiful Mujani Research Center (SMRC), Litbang Kompas dan lain-lain. Bahkan lembaga penyiaran seperti RRI juga tercatat sering menyumbangkan tenaganya untuk merilis hasil survei cepatnya. 

Namun demikian belakangan ini kepercayaan masyarakat terhadap hasil survei yang diadakan lembaga-lembaga survei independen mulai berkurang. Pasalnya pada perhelatan pilkada serentak kemarin, terutama yang menjadi sorotan adalah pilkada DKI, pilkada Jawa Barat dan Pilaka Jawa Tenngah hasil survei elektabilitas lembaga survei jauh dari hasil sesungguhnya. Meskipun lembaga survei masih bisa berkilah dengan adanya waktu yang berbeda antara waktu survei dan waktu pelaksanaan pilkada.

Alasan tersebut rasanya tidak bisa diterima begitu saja. Mengingat selisih antara hasil survei dan hasl sebenarnya sangatlah jauh. Untuk itu mari kita bahas satu persatu.

1. Pilkada Jawa Barat

Survei LSI  dilakukan pada 7-14 Juni 2018. Dalam hasil survei ini, Ridwan-Uu tetap memimpin dengan perolehan elektabilitas 38,0 persen. Disusul Deddy-Dedi dengan 36,6 persen.  (sumber: https://www.merdeka.com/politik/5-hasil-survei-pilgub-jabar-sepanjang-juni-2018.html)

Hasil pilkada sebulan setelah survei adalah 1. Ridwan Kamil (32,88 persen), 2. Akhmad Saikhu (28,74 persen), 3. Dedy (25,77 persen) dan 4. Tubagus 12,62 persen).

Perbandingan hasil pilkada Jawa Barat tahun 2018 dengan hasil survei elektabilitas yang dilakukan LSI sangat jauh, meskipun hasilnya tetap menunjukan Ridwan Kamil pemenang pilkada.

2. Pilkada DKI

Hasil survei elektabilitas LSI elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 36,7 persen, Ahok-Djarot 32,6 persen, dan Anies-Sandi 21,4 persen. Undecided voters dalam survei ini sebesar 9,3 persen. (sumber: kompas)

Hasil Pilkada DKI Putara Pertama adalah 1. Ahok (42,99 persen), 2. Anies (39,95 persen) dan 3. AHY (17,02 persen), pilkada DKI kembali menyuguhkan ketidak tepatan LSI mengukur eletabilitas peserta pilkada, bahkan AHY yang diprediksi mengungguli pilkada DKI, malah harus kandas diputaran pertama. (sumber: https://news.okezone.com/read/2017/03/04/338/1634341/ini-hasil-pilgub-dki-putaran-pertama)

3. Pilkada Jawa Tengah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline