Lihat ke Halaman Asli

Mathilda AMW Birowo

Dosen, Konsultan PR

Ketika Perempuan Bersatu (Bagian Ketiga)

Diperbarui: 26 Juli 2021   06:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc by Pelita 

PEREMPUAN DAN ARUS KEPEMIMPINAN 

Kepemimpinan bukan hanya kemampuan manajerial dan memengaruhi orang lain, tetapi keberanian untuk meluruskan yang tidak selaras, mencerahkan dimana ada kekaburan.  (Mathilda AMW Birowo)

Politik berasal dari kata Yunani polis yang artinya kota atau negara kota. Aristoteles (384-322 SM) dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan kata politik melalui pengamatannya tentang manusia yang ia sebut zoon politikon.  Ia melihat politik sebagai kecenderungan alami dan tidak dapat dihindari manusia, misalnya ketika seseorang mencoba untuk menentukan posisinya dalam masyarakat, ketika ia berusaha meraih kesejahteraan pribadi, dan ketika ia berupaya memengaruhi orang lain agar menerima pandangannya. Politik merupakan upaya atau cara untuk memeroleh sesuatu yang dikehendaki.

Ada banyak definisi politik yang dicetuskan para ahli dari berbagai sudut. Namun dari semuanya itu dapat dikatakan, Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditinjau dari sudut pandang berbeda, diantaranya adalah politik sebagai usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.

Salah satu problem utama di kalangan perempuan adalah di bidang ekonomi dan politik. Ketergantungan perempuan secara ekonomi terhadap laki-laki/suaminya menjadi salah satu penyebab perempuan tidak berani berpisah dengan suami ketika terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Ketergantungan ekonomi menjadikan perempuan dalam posisi tidak berdaya. 

Akan tetapi tidaklah mudah bagi perempuan untuk mendapatkan pekerjaan, pun di negara maju seperti Australia. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, bukan semata-mata karena kapasitas dan kapabilitas perempuan. Salah satunya karena kurangnya sistem dukungan, kurangnya kepercayaan diri dan self-esteem di kalangan perempuan sendiri.

The Australian Local Government Women's Association (ALGWA) Cabang Victoria adalah badan puncak yang mewakili dewan wanita di seluruh Victoria. ALGWA bertujuan untuk mendorong perempuan guna berpartisipasi dalam pemerintah daerah; melindungi kepentingan dan hak-hak perempuan dalam undang-undang; dan bertindak dalam kapasitas penasehat bagi perempuan yang mencalonkan diri untuk pemilihan pemerintah daerah.

Keterwakilan Perempuan

Tokoh-tokoh perempuan yang dipilih sebagai narasumber dalam forum-forum berikut tampak sangat memahami dan menerapkan unsur-unsur dalam kepemimpinan Inklusif diantaranya adalah bagaimana memanfaatkan pemikiran berbagai kelompok seperti ide, solusi, dan pengambilan keputusan secara lebih cerdas. 

Coral Ross, National President ALGWA Victoria dalam presentasinya menyampaikan tentang wawasan dalam pekerjaan organisasi, dan berbagi sumber daya praktis yang dapat diadaptasi dan direproduksi untuk konteks Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline