Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Pentingnya Konsistensi dalam Mendidik Anak

Diperbarui: 27 Juli 2022   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orangtua menemani anak belajar bersama | www.freepik.com

Tumbuh kembang anak akan berbeda-beda tergatung pola pembiasaan orangtua. Kemampuan anak menyerap informasi di usia 1-3 tahun sangatlah cepat, apa yang dilihat dan didengar akan membentuk ekosistem database bagi anak.

Kenapa Konsistensi itu penting?

Berbicara tentang konsistensi sama halnya membahas habit (kebiasaan), artinya sesuatu hal yang diulangi terus menerus akan menghasilkan sebuah habit.

Dalam hal mendidik anak, konsistensi sangatlah penting. Bahkan, sejak bayi lahir di hari pertama rutinitas seorang ibu menyapih anak akan membentuk habit sang anak. Baik itu pola tidur, makan, dll.

Memang hal ini terlihat spele, padahal konsistensi memiliki efek penting bagi tumbuh kembang anak jangka panjang. Tanpa disadari, orangtua sebenarnya membentuk jati diri anak dengan konsistensi akan habit tertentu.

Sebagai contoh, seorang anak yang konsisten dibacakan buku sejak umur satu tahun akan membentuk habit membaca secara otomatis, tanpa harus dipaksa.

Sama halnya seperti makan, orangtua yang secara konsisten membeli jajanan cepat saji akan membentuk habit hidup yang tidak sehat sepanjang hidup anak. 

Banyak cerita pilu tentang pola hidup anak yang berakhir tragis karena 'ulah' orangtua. Sebagai contoh, saya pernah secara tidak langsung mendengar cerita anak yang harus dibawa ke dokter karena meminum minuman tidak sehat karena harga yang murah.

Orangtua membiarkan anak mengkonsumsi minuman tersebut sampai pada akhirnya ususnya tidak mampu menahan lagi dan bocor yang mengakibatkan anak meninggal.

Ada juga anak yang secara konsisten dibiarkan menghabiskan waktu dengan smartphone sampai pada akhirnya anak memiliki sebuah habit menonton dan tatrum jika tidak diberikan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline