Lihat ke Halaman Asli

3 Hikmah Puasa Ramadhan yang Harus Terus Dipertahankan

Diperbarui: 8 Mei 2022   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Takbiran usai lebaran (suara.com)

Puasa Ramadhan telah lewat. Lebaran sudah usai. Apa yang kita dapat?

Tidak selayaknya kita masuk kategori seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. Bahwasanya ada orang yang hanya mendapatkan lapar dan haus saja dari puasanya.

Apabila kita menjalankan ibadah puasa wajib dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Setidaknya ada 3 hikmah yang dapat kita peroleh.

Pertama, pengendalian diri. Seperti makna harfiahnya puasa sebagai menahan (dari hawa nafsu). Begitulah seharusnya yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa.

Emosi menjadi terkontrol. Hawa nafsu menjadi tertata. Perilaku menjadi lebih santun.

Sebagai madrasah. Selama sebulan Ramadhan telah mengajari kita untuk mengendalikan hawa nafsu. Makan, minum dan berhubungan suami istri adalah halal. Akan tetapi semua kita kendalikan selama berpuasa.

Kedua, jiwa sosial. Boleh jadi kita termasuk orang yang beruntung dalam hal sosial ekonomi. Makan biasa 3 kali dan kehidupan sosial yang baik.

Dengan berpuasa kita diajarkan untuk menumbuhkan empati kepada orang lain yang kurang beruntung dalam hal kehidupan sehari-harinya. 

Makan tidak teratur atau penampilan seadanya, misalnya. Melalui ibadah puasa kita bisa merasakan rasa lapar. Lewat sedekah kita ikut merasakan penderitaan mereka.

Jika jiwa sosial ini kita tumbuhkan dan pelihara terus-terus menerus. Kesenjangan sosial ekonomi masyarakat dapat diminimalisir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline