Lihat ke Halaman Asli

Wayang untuk Anak-Anak

Diperbarui: 23 Juli 2021   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wayang suket (goodnewsfromindonesia.com)

Kebiasaan. Dasar dukun tiban.

Baru enak-enaknya ngobrol. Lantas saja ninggal pergi. Baru dapat wangsit dari Simbah. Selalu begitu alasannya. 

Kamu ingat kan ceritaku dulu. Awalnya Kang Suto itu hanya tukang pijat. Tapi setelah dapat 'warisan' dari Simbah. Entah kenapa orang-orang percaya. Kang Suto itu 'orang pintar'.

Tamunya berdatangan dari mana saja. Rumahnya hilir mudik tamu yang minta tolong. Apa saja. Dari soal perjodohan sampai politik.

Tadi kami baru ngobrol. Soal anak-anak jaman sekarang. Kenapa tidak suka dolanan tradisional. Padahal banyak falsafah main dolanan itu.

Mereka lebih asyik main game. Kadang sampai lupa makan. Bahkan tidak kenal teman-teman yang hanya berbatasan tembok rumahnya.

Aku bilang internet biang keladinya. Eh belum kasih komen. Keburu dia peegi. Tinggallah aku bengong sendirian. Beruntung ada mbak Sri, istrinya Kang Suto, yang nemenin minum teh.

Dia hanya senyum-senyum saja. Melihatku yang memandangi Kang Suto yang menghilang dengan sepeda onthelnya.

"Biarin saja. Kang Suto memang begitu." katanya.

                                      *

Di sebuah padang ilalang. Di pinggiran hutan. Sabit di tangan kanan Kang Suto menari-nari lincah. Membabat ilalang yang lebat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline