Lihat ke Halaman Asli

Main Petak Umpet atau Kucing-kucingan, Pilihannya Mana?

Diperbarui: 29 Desember 2020   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

merdeka.com

Selama vaksin belum disediakan suka tidak suka, mau tidak mau pandemi covid-19 akan lanjut pada tahun 2021. Artinya persolan-persoalan yang diakibatkan oleh pandemi covid-19 masih akan tetap ada. Mau ngumpet kemana?

Saya menengarai ada dua masalah utama yang akan tetap menghantui. Tenang, tidak serem kok. Hanya kadang bikin ketawa geli saja. Apa itu?

Pertama, Belajar dan Bekerja tetap dari Rumah.

Indikasinya angka positif covid-19 sudah tembus angka 700 ribu lebih. Tambahan positif per hari rata-rata di atas 6.000 kasus, sesekali lebih dari tujuh ribuan lebih. Saya masih suka ketawa geli kalau masih saja ada yang bilang ini akal-akalan biar dapat duit. Bahkan semua ini hanya konspirasi belaka.

Pemerintah sebetulnya sudah mewacanakan untuk mulai sekolah tatap muka pada awal 2021. Pusat menyerahkan kebijakan ini sepenuhnya kepada pemerintah daerah. Pemerintah daerah menyerahkan kepada orang tua siswa melalui Komite Sekolah. Pihak sekolah? Menunggu keputusan!

Gelagatnya semester genap tahun ajaran 2020/2021 tetap Pembelajaran Jarak Jauh. Guru harus ekstra keras menjaga semangat anak-anak untuk mengikuti pembelajaran secara online. Bukan perkara mudah menjaga mood siswa. Gejala terjadinya kejenuhan mulai terasa pada akhir semester ganjil kemarin. 

Beberapa siswa mulai main petak umpet di ruang meeting. Guru harus senantiasa mengingatkan siswa untuk mengaktifkan kamera. Meleng sedikit bisa-bisa yang nampak di layang Zoom atau Google Meeting sinar terang atau malah kegelapan. Siswa ngumpet entah kemana. 

Kedua, Kondisi Ekonomi Memburuk

hipwee.com

Efek multiflier dari pandemi covid-19 pada perekonomian masyarakat semakin kentara. Menurut BPS jumlah penduduk miskin pada tahun 2020 menjadi 26, 42 juta orang. Naik 0,56% dari sebelumnya menjadi 9,78% dari seluruh penduduk. Angka sebesar itu jelas bukan angka yang sedikit. Mengingat semakin terbatasnya anggaran pemerintah untuk memberikan subsidi kepada masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline