Lihat ke Halaman Asli

Mas Nawir

Wiraswasta/Penulis lepas

Berharganya Cinta Keluarga dan Persahabatan

Diperbarui: 27 Juli 2020   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pixabay

Ada tiga hal yang sangat berharga dalam hidup ini. Cinta, keluarga, dan teman-teman yang setia. Kita harus berusaha menjaga keutuhannya agar sampai pada persinggahan hidup akhir yang dikehendaki.

Cinta adalah bagian utama dalam kehidupan. Manusia takkan pernah hidup tanpa cinta. Sejak dalam kandungan, manusia mendapatkan cinta dari sang ibu. Ia dirawat dengan penuh kehati-hatian diberikan nutrisi yang cukup, lalu saat ia dilahirkan mendapatkan cinta dan perhatian dari ayah ibu dan seluruh anggota keluarganya.

Dari kecil, seorang manusia akan belajar bagaimana mencintai orang lain melalui apa yang dirasakannya. Sehingga seorang anak yang dibesarkan dengan suasana cinta akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh cinta dan perhatian pada orang lain.

Bahkan anak-anak yang dibesarkan jauh dari rasa cinta akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi liar dan tak terkendali.

Saat anak-anak mulai tumbuh besar dan dewasa, ia akan mengingat semua perjalanan hidupnya. Sehingga semua memorinya membentuk karakter sifat dan watak sampai ia tua.

Keluarga adalah komunitas terkecil yang menjadi seseorang menjadi bermakna bagi kehidupan. Bagaimana seorang ayah bersusah payah mencari rejeki untuk keluarga, ibu menjaga rumah dan dan merawat anak-anak dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang, sehingga memunculkan harmoni kehidupan yang membuat semua orang merasa berguna dan bahagia.

Keluarga menjadi muara kehidupan bagi siapapun untuk meletakkan lelah, mengungkapkan semua perasaan gundah, bersama-sama mencari solusi bila terjadi masalah, dan semua anggota keluarga merasa dihargai.

Ayah ibu anak adalah adalah anggota keluarga inti dan saat dewasa berkembang menjadi sebuah keluarga besar dengan kehadiran menantu, cucu dan keponakan.
Sehingga seorang anggota akan dipanggil om, tante, nenek dan kakek.

Kita membayangkan bagaimana seseorang yang hidup menggelandang karena tak punya keluarga. Menjalani kehidupan liar di jalanan tanpa ada perhatian dari siapapun.
Bahkan ketika meninggal tak ada satupun anggota keluarga yang mengiringi kepergiannya.

Ada juga anak-anak yang kurang beruntung, terbuang dari keluarga, dan terpaksa harus menjalani kehidupan sendiri tanpa ada perhatian dari siapapun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline