Lihat ke Halaman Asli

MJK Riau

Pangsiunan

"Blessing in Disguise", Cuitan Dubes Saudi

Diperbarui: 6 Desember 2018   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: http://www.tribunnews.com

Aksi damai Reuni 212 memunculkan hal hal yang di luar dugaan. Tidak adanya liputan pers yang memadai. Suatu hal yang patut disayangkan bagi pembangunan pers yang bebas. Namun pemberitaaan mengenai jumlah peserta yang beragam, menunjukkan aksi damai Reuni 212 menunjukkan daya kejut yang luar biasa. 

Hal tersebut, perbedaan pemberitaan mengenai jumlah peserta, menunjukkan pemberitaan aksi damai Reuni 212, gagal fokus. Suatu kegiatan pengumpulan massa yang luar biasa besar, dapat berlangsung tertib, damai, aman dan tanpa terjadi "chaos" sudah merupakan anomali bagi para pengamat sosial. Bandingkan saja dengan Malari, KudaTuli, 213, kumpulan massa yang begitu besar dari aksi damai Reuni 212, sungguh suatu kejadian luar biasa.

Namun di luar itu semua, ada yang menarik dari pasca aksi damai Reuni 212. Khususnya cuitan Dubes Saudi yang membuat heboh itu. Saudi dan Indonesia adalah dua negara yang bersahabat. Mudah mudahan persoalan itu dapat diselesaikan secara damai.

Namun ada blessing in disguise pada cuitan Dubes Saudi tersebut, khususnya mengenai bendera Tauhid.

Belum lama Habib Rezieg pernah diberitakan dipanggil pemerintah Arab Saudi karena ada bendera ISIS di tempat tinggalnya di Arab. Sementara Dubes Saudi menyatakan bahwa bendera yang dibawa peserta aksi damai Reuni 212 adalah bendera Tauhid. Jadi dalam hal ini "clear" bahwa bendera yang dibawa aksi damai Reuni 212 bukan bendera ISIS, itu saja.    




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline