Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Indra

TERVERIFIKASI

Swasta

Menolak Tua ala Valentino Rossi

Diperbarui: 30 Juli 2019   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Valentino Rossi | Foto brilliantread.com

Daniel Pedrosa, mantan pebalap Motogp yang selama karirnya membela Honda itu akhirnya memutuskan pensiun pada 2018 lalu. Spaniard yang berhasil memberikan 1 gelar juara dunia kelas 125 cc (2003) dan 2 gelar di kelas 250 cc (2004 dan 2005) itu kini memilih untuk menjadi test rider pabrikan Austria, KTM.

Pedrosa mengawali karirnya pada 2001 di kelas capung dan mengakhirinya di penghujung 2018 lalu. Sebagian besar waktunya di Motogp dihabiskan bersama tim utama Honda, Repsol Honda Team. Bisa jadi, pebalap satu ini adalah rider terlama yang 'ditahan' Honda di kelas premier. Bersama Repsol, Pedrosa sukses menempati posisi ke-2 klasemen akhir sebanyak 3 kali.

Sementara itu, Marco Melandri yang kini membalap di World Superbike mengumumkan akan undur diri dari dunia balap pada tahun depan. Pebalap yang akrab disapa Maccio itu mengawali karir profesionalnya di ajang balap prototype pada 1998 saat dia membalap untuk Honda di kelas 125 cc. Gelar juara dunia GP 250 cc digenggamnya pada 2002 saat dia membela Aprilia.

Prestasi terbaiknya di kelas para raja diraih pada 2005 saat pebalap kelahiran Raveena Itali itu menduduki posisi runner up dan menjadi penantang terkuat Valentino Rossi yang memacu Yamaha.

Baik Pedrosa maupun Melandri mengawali langkahnya di grandprix motor setelah Rossi menjadi juara di kelas 125 cc dan 250 cc.

Si Tua yang Menolak Rehat
Di gelaran Motogp, Valentino Rossi bukanlah seorang yang bisa dikatakan muda lagi. Usianya yang terpaut belasan tahun dengan pebalap lain menunjukkan bahwa dia adalah manusia spesial di lintasan. Baik spesial dari segi umur maupun dari jam terbangnya.

Rossi adalah representasi dari kepiawaian seorang pebalap sekaligus entertainer karena aksi-aksi hebohnya yang tak disajikan oleh pebalap lain. Dia mampu membuat garasi Honda lebih enjoyable daripada saat Mick Doohan menghuninya.

Kini, the Doctor tak muda lagi. Dan hal itu membuatnya tak lagi diharapkan menjadi pemuncak. Termasuk oleh Lin Jarvis sekalipun, orang nomor 1 di Movistar Yamaha Team.

Menanggapi performa Rossi, Jarvis mengatakan bahwa masa depan Yamaha di Motogp bukanlah bersama Rossi lagi. Dan pabrikan berlambang garputala itu disebut tengah mencari pengganti sosok Rossi untuk dapat mengembalikan pamor mereka seperti beberapa tahun lalu.

Namun Carlo Pernat, mantan Direktur Olahraga Aprilia yang pada 1996 menemukan bakat Rossi dan membawakannya kontrak bersama Aprilia, menolak pendapat Jarvis.

Dia mengatakan bahwa kesalahan yang terjadi bukan terletak pada kemampuan Rossi semata namun lebih kepada kemampuan timnya. Meski Rossi sendiri menolak untuk merubah susunan timnya dalam menghadapi paruh musim ke dua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline