Lihat ke Halaman Asli

Puasa

Diperbarui: 12 Juli 2015   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ramadlan adalah bulan ke-9 menurut tahun islam. Disebut juga tahun qamariah. Karena umat islam mengukur perjalanan waktu dengan patokan peredaran bulan (qamar/lunar).

Secara bahasa ramadlan bermakna panas atau membakar. Karena di negeri Arab, bulan yang di dalamnya diwajibkan puasa ini selalu jatuh di musim panas.

Dan Allah mewajibkan umat islam berpuasa di bulan ramadlan pada tahun ke-2 setelah nabi Mihammad hijrah ke Yatsrib. Kemudian, Umar bin Khattab mengawali perhitungan tahun islam dengan patokan hijrah. Sebab itulah, maka tahun islam disebut juga tahun hijrah.

Perintah berpuasa itu didasarkan kepada ayat alQuran yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Yaitu:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (2:183)

Setelah ada kewajiban berpuasa bagi semua orang beriman, maka makna panas atau membakar pada bulan ramadlan dipahami sebagai bulan pembakar dosa. Sesuai dengan keadaan dan kegunaan puasa bagi umat islam. Yaitu menahan diri dari panasnya rasa haus dan lapar dengan harapan mendapatkan ampunan dosa dari Yang Maha Kuasa.

Sementara masyarakat islam nusantara menamai bulan ini dengan sebutan bulan puasa (jawa: bulan poso). Penamaan itu dimaksudkan sebagai pengingat bagi masyarakat muslim agar menjalankan aktifitas puasa. Yaitu menahan diri dari makan, minum dan berhubungan suami isteri pada siang harinya.

Nabi Muhammad saw juga menamai bulan puasa ini dengan sebutan yang berbeda. Nama itu sangat terkait dengan peristiwa yang pernah terjadi di bulan ini. Juga harapan yang diinginkan oleh setiap muslim karena aktifitas ibadah yang dijalankan di dalamnya.

Di antaranya disebut sebagai bulan alQuran, karena di bulan inilah alQuran diturunkan oleh Allah dari Lauh alMahduz ke langit dunia. Ada juga disebut nabi dengan bulan sabar, karena orang yang berpuasa mestilah bersikap dan bertindak dengan penuh kesabaran.

Berpuasa ramadlan bagi orang beriman adalah fardlu 'ain. Yaitu kewajiban individual. Dimana, setiap individu muslim dewasa yang ketika bulan puasa dalam keadaan normal diwajibkan berpuasa.

Adapun anak kecil, orang sakit, wanita hamil dan menyusui, orang tua renta, serta orang yang sedang dalam perjalanan, oleh Allah diberi kebebasan untuk memilih: tetap berpuasa atau tidak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline