Lihat ke Halaman Asli

Siti Marwanah

"Abadikan hidup melalui untaian kata dalam goresan pena"

Suasana Mencekam

Diperbarui: 19 Juli 2021   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bayangan akan mimpi satu Minggu yang lalu, kembali bermain di benakku. Ketakutan dan kekhawatiran seolah menyelimuti setiap relung hati. Akankah terjadi peristiwa yang sama, menimpa orang terkasih, yang berujung kematian.

Kondisi pak su semakin lemah. Kucoba keluar ruangan, sekedar menenangkan diri. Tak kuasa melihat raut wajahnya yang tampak lesu. Lantunan ayat Al-Quran terdengar keluar dari sisa tenaganya yang ada.  Tangannya melambai memberikan isyarat kepadaku untuk mendekat. Satu demi satu pesan dan amanat keluar dari bibirnya, seakan menyiratkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

Dadaku terasa sesak, napasku seakan tersekat di tenggorokan. Ku coba menahan butiran bening yang ingin menerosbos keluar. Tak sepatah katapun keluar dari mulutku. Aku tertunduk lesu. Aku tidak ingin dia melihat derai air mataku yang akan tumpah. Tanpa terasa butiran bening itu keluar dengan derasnya.

Dinginnya AC rumah sakit, ternyata tidak bisa mendinginkan kegalauan yang sedang ku rasakan. Namun bertemu dengan sesama pasien sedikit tidak menghibur hatiku. Perasaan senasib membuat diantara kami saling menguatkan dan berusaha saling menghibur diri.

Berjejer beberapa pasien sedang berjemur menikmati hangatnya mentari. Di sela Bangunan megah bangunan rumah sakit demi menambah imun tubuh. Gelak tawa terdengar dari beberapa pasien yang mengalami kondisi yang sama namun tak serupa. Entah apakah itu gelak tawa yang dipaksakan ataukah tertawa lepas. Namun setidaknya dapat menghilangkan kebekuan, ketakutan, kekhawatiran yang sedang mereka alami.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline