Lihat ke Halaman Asli

Siti Marwanah

"Abadikan hidup melalui untaian kata dalam goresan pena"

Travelling Go To Sembalun

Diperbarui: 24 Juni 2021   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Matahari baru menampakkan wajahnya saat bus elf meluncur membawa rombongan kami yang hari ini akan menjelajah salah satu obyek wisata alam yang ada di wilayah Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Lokasi yang berada di lereng gunung Rinjani ini merupakan salah satu tempat favorit di akhir pekan baik bagi muda mudi maupun bagi keluarga.

Sepanjang jalan kami disuguhi dengan padatnya Pemukiman penduduk  serta hijaunya hamparan sawah seolah menemani perjalan kami hari ini. Lantunan syair demi syair terdengar merdu dari suara Bu Yuni dan pak Edi menambah suasana perjalanan semakin mengasikkan sehingga perjalanan yang mencapai lebih dari dua jam seolah melesat cepat.

Cahaya matahari tidak begitu menyengat seakan merestui Travelling kami hari ini. Udara dingin sudah terasa saat bus Elf memasuki Kabupaten Lombok Timur. Wilayah ini memang terkenal dengan udara dinginnya.  

Satu hal menarik bagi saya saat rombongan kami melewati rimbunya hutan lindung. Di antaranya  ribuan pepohonan, tampak beberapa pohon berwarna kuning keemasan dengan bentuk kayu lurus menjulang tinggi. Warna kuningnya memancarkan Kilauan sehingga gampang terlihat. Entah pohon apa namanya. 

Rasa penasaran saya ini membuat saya bertanya disalah satu guru IPA yang ikut, tapi rasa penasaran saya belum bisa terjawab. Satu pun dari kami tidak memiliki wawasan sedikit pun tentang pohon tersebut.

Menjelang siang rombongan sudah memasuki Pusuk Sembalun, walaupun bukan hari libur, ternyata area ini sudah dipenuhi oleh pengunjung untuk mengabadikan momen terbaik dan terindah dalam hidup mereka.

Dari lokasi ini pengunjung akan disuguhi pemandangan gunung berselimut awan yang begitu menakjubkan memanjakan mata. Sehingga tidak heran jika setiap hari tempat ini selalu dipenuhi oleh pengunjung yang ingin mengabadikan kedatangannya di Pusuk Semabalun, tempat tertinggi di sini selain gunung Rinjani.

Rintik hujan menemani kedatangan kami di Sembalun Bumbung. Cuaca dingin terasa semakin menusuk tulang. Tampak Kebun-kebun strawberry dan kebun bawang terbentang luas di depan mata. Pengunjung sudah banyak yang berburu buah strawberry langsung di pohonnya. Hanya dengan 15 ribu kita sudah bisa menikmati sensasi memetik buah strawberry secara Langsung.

dokpri

Cuaca dingin membuat perut terasa keroncongan, sebelum berburu strawberry akhirnya kami pun menikmati makan siang. Namun sebelumnya sebagai umat beragama kami pun melaksanakan sholat di masjid sumbangan tv one saat terjadinya gempa beberapa tahun lalu.  Setelah melaksanakan kewajiban sebagai hamba dan menikmati makan siang, kami pun langsung berburu buah yang mengandung vitamin c tinggi ini, di salah satu kebon strawberry milik warga.

Setelah puas memetik buah strawberry langsung di pohon, masing-masing dari kami  tidak lupa membawakan oleh-oleh strawberry untuk keluarga tercinta walau dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga pasar 50 ribu perkilo, namun kepuasan tersendiri bisa kami rasakan.

Setelah berkeliling ke beberapa tempat di Sembalun, tidak lupa juga kami mampir di rumah adat bale belek Sembalun dan di bukit Selong kami pun melanjutkan perjalanan melewati Lombok Utara.

Semilir angin pantai dan aroma air laut mulai menusuk hidung, saat bus yang kami tumpangi memasuki wilayah pemenang. Pesona pantai mulai memanjakan mata kami sepanjang perjalanan sehingga kami pun tergoda untuk mengabadikan momen kebersamaan kami ini di pantai Malaka. Tempatnya sangat eksotik, ditambah dengan keindahan sun set yang luar biasa memukau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline