Lihat ke Halaman Asli

Pada Mimpi yang Sempurna

Diperbarui: 11 Oktober 2015   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Wangi tanah basah mencecap rasa, menjemput rindu mentari pagi. 

Hamparan sawah penuh bulir  padi menguning, senyum petani mengembang dari pematang.

Pasar-pasar ramai, penuh tawa bakul sayuran dan penganan.  Kanak-kanak ceria dengan gulali

celemotan di gendongan ibunya.

Lihatlah di sana, anak-anak sekolah berangkat bersama-sama.  Tak ada yang tergesa.  Yakin ilmu

yang didapat hari ini pasti berguna.

Baca, dengar berita, pasti engkau bahagia.

Wakil-wakil rakyat berlomba memenuhi janji yang telah terucap. Membangun negeri dengan hati,

tanpa ada yang tersakiti.  Hukum berlaku dengan pasti, tak ada permainan (lagi).

Pejamkan matamu. Tarik nafas dalam-dalam. Rasakan udara yang begitu segar.  Tak ada asap yang

mengganggu bukan? Jangankan asap, virus pun tak ada. Udara ini begitu murni.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline