Lihat ke Halaman Asli

Makruf Amari Lc MSi

Pengasuh Sekolah Fiqih (SELFI) Yogyakarta

Panduan Shalat Idul Fitri (6): Sunnah-sunnah Hari Raya

Diperbarui: 22 Mei 2020   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto : https://www.thestatesman.com/

Oleh : Ma'ruf Amari, Lc., M.Si.

Berikut beberapa sunnah di seputar Hari Raya Idul Fitri.

  • Dianjurkan mandi (besar), memakai minyak wangi dan pakaian yang paling bagus

"Nabi saw pada Hari Raya memakai baju lapang yang menyelubungi seluruh badan yang berwarna merah" (HR.Ath-Thabrani dalam Al-Awsath no 7609. Al-Albani mengatakan sanadnya jayyid, dalam Ash-Shahihah no 1279)

  • Makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat Idul Fitri

Dari Anas ra, dia berkata: "Nabi saw tidak berangkat pada Hari Raya Idul Fitri sampai makan beberapa kurma terlebih dahulu. Dalam riwayat lain makan kurma dalam jumlah ganjil". (HR. Al-Bukhari no 953)

Buraidah berkata: "Nabi saw pada Hari Raya Idul Fitri tidak keluar (ke tempat shalat idul Fitri) sampai makan terlebih dahulu, dan pada Hari Raya Idul Adha tidak makan sampai kembali (dari tempat shalat)". (HR. Ahmad No 22983. Syu'aib Al-Arnauth mengatakan dalam tahqiq Musnad Ahmad: Sanadnya hasan).

  • Kaum wanita dan anak-anak dianjurkan berangkat ke tempat shalat

Dari Ummu Athiyyah, dia berkata: "Nabi memerintahkan kami agar kami mengajak keluar (ke tempat shalat) pada dua Hari Raya gadis kecil, gadis pigitan dan memerintahkan wanita-wanita haid untuk menjahui tempat shalat" (HR. Al-Bukhari no 974 dan Muslim no 890)

  • Pulang dan pergi melalui jalur berbeda

Jabir mengatakan, "Nabi saw apabila Hari Raya berbeda jalurnya". (HR. Al-Bukhari no 986).

Abu Hurairah berkata: "Nabi saw apabila keluar (ke tempat shalat) pada Hari Raya satu jalan di mana Beliau pulang di jalan lainnya". (HR. At-Tirmidzi no 541. At-Tirmidzi mengatakan: Hadits Abu Harairah hadits hasan gharib).

  • Bermain, bergembira, bersenang-senang dan makan-makan.

Dari Aisyah, Bahwa orang-orang Habasyah melakukan pertunjukan di sisi Rasulullah saw pada Hari Raya. Saya berkata: "Lalu saya mengintip dari atas pundak Rasulullah saw, Lalu Rasululallah saw merundukkan kedua pundaknya untukku, sehingga saya melihat dari atas pundaknya sampai saya puas kemudian saya pergi". (HR. Ahmad no 24296)

  • Mengucapkan tahniah (ungkapan rasa senang)

Ibnu Hajar mengatakan: Kami riwayatkan dalam Muhamiliyyat dengan sanad hasan dari Jubair bin Nufair "Para sahabat Rasulullah sw apabila berteme pada Hari Raya mereka mengucapkan kepada yang lain "taqabbalallahu minna wa minka" (semoga Allah menerima (ibadah) dari kami dan darimu. (Fathul Bari juz 2 hal 446)

  • Menggemakan takbir

Untuk takbir hariRaya Idul Fitri dimulai dari malam hari setelah matahari tenggelam masuk tanggal 1 Syawwal dan berakhir saat shalat akan dilaksanakan. Untuk takbir hari Raya Idul Adha para ulama berbeda sampai sekitar 10 pendapat (Syarah An-Nawawi Ala Muslim juz 6 hal 180).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline