Lihat ke Halaman Asli

FX Aris Wahyu Prasetyo Saris

Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Mari Bertolak ke Kedalaman Jiwa dan Logika!

Diperbarui: 4 Oktober 2021   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi. www.goodnet.org

Kata demi kata terunut dalam alunan gaya dan makna seiring mata terus menatap dan budi mencecap segala makna yang tersurat dan tersirat. Halaman demi halaman senantiasa jari-jemari dengan setia menangkap ujung untuk memulai deretan kata dari kiri ke kanan, terus ke bawah perlahan-lahan dan naik kembali layaknya hempasan gelombang samudera memberi pesan pada pantai dan bebatuan.

Terkadang mata sayu lelah memberikan tanda bosan, jenuh, ataupun lelah menelusuri kata dan makna dalam setiap jalan dan lorong yang mengisyaratkan makna tentang sesuatu yang menggugah jiwa. Namun ada kalanya mata begitu tajam menembus makna yang tersirat, menggagas realita di baliknya, dan menyerap sum-sum kehidupan yang memberikan inspirasi batin yang mempesona.

Tatkala hati terus bergerak dan bertolak pada kedalaman jiwa dan logika, di sanalah hasrat akan kebijaksanaan dan kebajikan bertumbuh kembang dalam goresan tangan memberikan penanda akan betapa bermaknanya kata-kata yang terurai itu. 

Suara berbisik halus, "Suatu ketika kamu akan kembali ke tempat itu untuk mencecap dan mencerna makna hingga intisarinya."

Tak terasa halaman demi halaman, hari demi hari, sebuah habitus mengurai kata menangkap makna telah memberikan nafas motivasi, mengalirkan darah inspirasi, dan menggerakkan seluruh organ tertuju pada komitmen kemanusiaan dan kebenaran.

Tak akan ada yang sia-sia dari semua itu. Tak akan ada karma di balik semua itu. Sesungguhnya, di sanalah hati yang berkobar dan budi yang menjernihkan akan terus hidup dalam hidup yang menghidupi.

Illustrasi. fee.org

#AM05 (Aliran Makna), Sebuah aliran makna untuk dunia yang lebih baik, berdaya guna, dan melegakan segala jiwa dalam kesatuan hati dan budi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline