Lihat ke Halaman Asli

Marsha Bremanda TR

A learner, Dreamer, Achiever

Berkreasi dalam Limitasi untuk Selamatkan Bumi

Diperbarui: 10 Maret 2021   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompas.com

Halo Sobat Kompasiana!

Seiring berjalannya waktu, bumi kita semakin menua. Bumi, tempat manusia, satwa, tumbuh-tumbuhan berkembang biak. Bumi menyediakan segala hal yang kita butuhkan. Mulai dari oksigen, makanan, air, dan lain sebagainya. Namun, saat ini kondisi bumi semakin tidak sehat. Banyak hal yang membuat bumi harus menanggung beban hasil dari kita berbuat.

Keadaan bumi yang kian memburuk, kerap ditunjukan oleh beberapa fenomena. Salah satunya adalah pemanasan global. Pemanasan global menjadi masalah yang cukup serius dewasa ini. Pemanasan global merupakan fenomena peningkatan suhu atau temperatur global dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan emisi gas karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N20) serta CFC yang membuat energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.

Pemanasan global juga turut dipengaruhi oleh banyaknya sampah yang ada di bumi. Sampah, juga menjadi salah satu fokus utama pemerintah karena jumlahnya yang kian meningkat. Banyaknya sampah ini mengakibatkan beberapa hal terganggu, salah satunya yaitu tadi pemanasan global.

Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah mengurangi jumlah sampah tersebut agar pemanasan global dapat berkurang. Eco Enzyme menjadi salah satu alternatif dalam pengurangan jumlah sampah tersebut.

Apa itu Eco Enzyme?

Eco Enzyme merupakan sebuah cairan mutiguna hasil dari fermentasi limbah dapur atau sampah organik seperti ampas buah, kulit buah, sayuran yang dicampur dengan gula merah serta air. Eco Enzyme memiliki warna coklat gelap dengan aroma fermentasi asam manis yang kuat.

dbs.com

Eco Enzyme pertama kali digagas oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Gagasan ini adalah mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti pembersih organik bahkan penyelamat bumi.

Dari gagasan Dr. Rosukon tersebut, munculah sekelompok orang yang juga menaruh atensi ke kondisi sampah saat ini. Berlatar belakang melihat ironi 70% sampah yang ada di bumi adalah sampah organik, maka sekelompok orang ini memutuskan untuk memproduksi sesuatu hasil dari gagasan Dr. Rosukon yaitu membuat Eco Enzyme guna menyelamatkan bumi. Komunitas ini kemudian menyebar ke berbagai belahan bumi salah satunya Indonesia. Di Indonesia, komunitas ini diberi nama  Eco Enzyme Nusantara.

Mengenal Eco Enzyme Nusantara

kabarkampus.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline