Lihat ke Halaman Asli

Elegi Anak Lara

Diperbarui: 21 Oktober 2021   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku, kumpulan anak lara lagi kumuh,
Memetik nada guratan hidup
Berkabung duka sungkan terujar
Untuk siapa wajah ditengadahkan?

Tatapanku hampa. Hampa sekali.
Tetapi aku tersungkur di depan langit suci
Terurai syahdu untukmu bayi mungil,
Yang membusuk di parit buatan ibumu,
Ketika tembang lawas suara alam
Terdengar serak tak beraturan.

Kini aku telah menjumpai
Nasib gelap terbahak bersorak
Dalam kematian anak-anak tak berdosa. Ia dibunuh ibunya.

Aku takkan menghiburmu dengan lagu-lagu merdu
Atau puisi-puisi tersusun indah menawan
Sungguh, aku tak bisa. Aku tak sanggup.
Biarkanlah gemericik air parit itu berpadu,
Berbisik padamu tentang surga kudus dalam renungan abadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline