Lihat ke Halaman Asli

Tuhan, yang Sepantasnya

Diperbarui: 14 Mei 2022   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Beranjak
pergi
meninggalkan diam
dipenghujung malam

Penghujung malam
awalan malang
dihambur jutaan
bintang dan melintang

dihapus
luka dan mata
Tuhan
menjadi banyak sekali 

dia
memilih diam
sejuta bahasa dan kata

tenggelam
dalam lautan diri sendiri
mencari tenang
mencari damai
sampaikah
disurga

mengapa
semua menghina
mencaci
menjadi
amarah dan hasutan
untuk semua
yang bernama manusia

jangan ada dengki
jangan ada dendam
saling menyalahkan
saling membenarkan
saling mencaci
saling mengharga

bisakah
diam
dan tenang sejenak

menyadari
dengan kesadaran tertinggi
bahwa
Tuhanlah
yang sepantasnya marah

_guritbayu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline