Lihat ke Halaman Asli

Marcko Ferdian

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Silent Forest, Hutan Tanpa Kicau Burung

Diperbarui: 18 Juni 2022   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Ardin Mokodompit (28), mantan pemburu satwa liar yang berbalik arah menjadi pemandu wisata di desa penyangga kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Gorontalo. (Foto: KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR)

Dari 1.818 spesies burung yang dimiliki Indonesia, 177 spesies berada dalam ancaman kepunahan. Beberapa hal yang menyebabkan kepunahan atau systematic driver salah satunya adalah over eksploitasi seperti diburu, dijerat, dan ditangkap.

Padahal di alam, burung memiliki peran sebagai penjaga keberlangsungan ekosistem hutan serta pemberi ciri khas suara di hutan.

Apa hubungan antara penciri khas suara di hutan dan keberadaan burung ? serta bagaimana fungsi burung sebagai penjaga ekologi ?

Ilustrasi hutan yang sunyi tanpa kicauan burung/by Zetong Li/Sumber: www.pexels.com

Hutan Tanpa Kicauan Burung

Apa yang dirindukan jika jogging atau hiking lewati hutan kota ataupun hutan sepanjang jalur pendakian ? Minimal suara kicauan burung yang beraneka ragam bukan ? Nah, bagaimana jika satu saat hutan yang dilewati tiba-tiba sunyi tanpa kicauan burung ?

Sudah jadi hal biasa ketika perlombaan kicauan burung diadakan saat menyongsong hari-hari besar kenegaraan atau hari-hari tertentu di wilayah pedesaan serta perkotaan. Bahkan dalam perlombaan tersebut terdapat sponsor-sponsor besar yang memberi hadiah dalam jumlah tertentu bagi pememang lomba.

Penilaiannya beragam, dari kicauan burung terindah, warna bulu yang eksotis sampai pada berapa lama burung mampu berkicau secara terus-menerus.

Karena faktor "ekonomi" tersebut, perburuan burung di alam semakin marak. Ratusan bahkan ribuan burung ditangkap dan diperdagangkan untuk permintaan memelihara burung entah karena kicauan atau karena keindahan bulunya.

Tren perlombaan kicauan burung yang disebutkan sebelumnya dan "budaya" mengoleksi untuk menikmati alunan kicau dan keindahan bulu membuat perburuan burung semakin marak dengan harga yang fantastis per individu burung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline