Lihat ke Halaman Asli

Mappa Sikra

One Life, live it

"One Day Trip" Kampung Merasa

Diperbarui: 23 Februari 2020   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

INGIN melihat bagaimana proses memberikan makan pada dua Orangutan yang berada di Pulau rehabilitasi ? Atau sekedar berkeliling menyusuri sungai? Atau kalau punya sedikit nyali, mendaki tebing, dimana bisa menemukan goa dengan peti jenazah yang berusia lebih dari 300 tahun ? Jawabannya, semua bisa di dapatkan dalam hanya sehari di Kampung Merasa, kecamatan Kelay, Berau, Kalimantan Timur.

Bagaimana caranya ? Perjalanan dari Tanjung Redeb jaraknya hanya 1,5 jam perjalanan darat. Kondisi jalannya juga bagus. Tiba di kampung Merasa, bisa melihat suasana perkampungan wisata budaya. Lalu, dengan menumpang Perahu Ketinting, dimulailah perjalanan itu.

Ingin kemana dulu ? Ok, diawali mendaki Bukit 'Tembakau'. Ada lima level.  Sanggupnya hanya berapa level. Belum ada trak khusus. Jadi, masih harus berjalan berhati-hati. Dan, jangan lupa membawa sebotol air minum. Di bukit ini, bisa melihat dengan dekat, di beberapa goa yang masih menyisakan peti jenazah leluhur suku dayak.

Terbayang, bagaimana dalam segala keterbatasan, peti berbahan kayu ulin itu bisa dibawa ke ketinggian. Mengapa harus disemayamkan pada dinding bukit.  Seperti yang dilakukan warga di Tanah Toraja, Sulawesi Selatan. Pengunjung hanya melihat, dan goa serta peti jenazah itu akan berceritera.

Saatnya makan siang bagi dua Orangutan yang berada di Pulau Bawan.  Jangan sampai terlambat.  Momen itu tak berlangsung lama. Harus bersama-sama dengan petugas yang datang membawa makanan berupa buah. Menyaksikan, sambil tetap berada di atas perahu. Maaf, jangan menggunakan Drone.  Dua Orangutan itu belum akrab.  Suaranya yang ditimbulkan mirip dengungan tawon. Orangutan pasti sembunyi di balik pohon.

Giliran pengunjung yang lapar ? Mampir di kersik, semacam gusung batu kerikir yang bersih.  Berhadapan dengan dinding 'Batu Anjing'. Nikmatilah suasana makan siang, sambil mengabadikan suasana sekitar.

Dari kersik ini, pengunjung bisa menyusuri sungai, melihat tempat lain yang digunakan warga Dayak memakamkan jenazah di bibir tebing.  Terlalu tinggi dan terjal. Tak bisa dijangkau. Hanya bisa disaksikan, sambil membayangkan, bagaimana membawa ke dinding bukit yang curam itu.

Setelah semuanya, pengunjung bisa kembali dan melanjutkan perjalanan pulang. Tak perlu berlama-lama. Bisa pulang dalam sehari itu saja. Yang ingin melanjutkan perjalanan ke Pulau  Derawan, masih bisa di sore hari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline