"Hubungan murid dan guru harus asik," kata Muhammad Zaid As Shidqi, Duta SMA Jawa Barat, dalam sesi berbagi di Aula Setditjen PAUD Dikdasmen, Gedung C, Lantai 3, Kompleks Kemendikdasmen Jakarta Selatan, tak jauh dari Stasiun MRT Haji Nawi.
"Bukan cuma soal pelajaran di kelas. Hal-hal seru di luar kegiatan belajar bisa jadi bahan obrolan yang nyambung," ungkapannya lagi.
Zaid meyakini, ketika suasana belajar terasa hangat dan akrab, guru bukan hanya pengajar, tapi juga sahabat yang membangun kepercayaan diri murid.
"Berani salah dan berani bicara pendapat itu penting. Guru tidak hanya menilai, tapi membimbing agar kita bisa lebih baik," ujarnya.
Zaid juga bercerita, kesempatan menjadi Duta SMA Jawa Barat 2025 tak lepas dari dukungan para guru di sekolahnya yang selalu menjadi support system.
“Public speaking itu penting banget dikuasai. Aku sering jadi moderator, MC, sampai pembicara seperti sekarang. Biasanya ada masukan dari guru-guru tentang hal-hal yang masih kurang, untuk perbaikan ke depan,” tuturnya.
Ia bersyukur karena sekolahnya memberi ruang bagi siswa untuk berpartisipasi dalam berbagai ajang kompetisi. “Dari situ kami belajar percaya diri, berani tampil, dan bisa berprestasi,” tambahnya.
Semangat Zaid ini sejalan dengan kampanye "Jadilah Bagian dalam Mewujudkan Sekolah Ramah untuk Semua!" yang dicanangkan Kemendikdasmen.
7 Kebiasaan Baik Jadi Petunjuk Arah Menuju Sekolah Ramah untuk Semua
Di balik semangat sekolah ramah, ada panduan sederhana yang bisa diikuti oleh siapa pun, yaitu Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, seperti bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.