Lihat ke Halaman Asli

Roni Ramlan

Pembelajar bahasa kehidupan

Adab Antarsesama Teman

Diperbarui: 1 Desember 2022   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto: ustadzah Nisa menyampaikan amanat tatkala upacara bendera)

"Sesungguhnya aku (Nabi Muhammad SAW) diturunkan untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak", (HR. Imam Bukhari)

Dalam pandangan Islam terdapat tiga konsep dasar adab yang berlaku dalam interaksi: Hablum min Allah, Hablum min An-Nas dan Hablum minal 'alam. Dari tiga konsep dasar adab tersebut ustadzah Nisa (panggilan akrab) dalam amanat upacara bendera Senin (28/11/2022) mendedahkan adab di antara sesama teman.

Adab di antara sesama teman termasuk spesifikasi persoalan Hablum min An-Nas berdasarkan kontekstualitas ruang lingkup lingkungan interaksi sosial di dalam lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan Islam sendiri sudah barang tentu harus menjunjung tinggi nilai-nilai akhlakul karimah sebagai karakter seluruh sumber daya manusia lembaga yang ada di dalamnya.

Hal yang demikian merujuk pada salah satu tugas pokok dan fungsi lembaga pendidikan yang berkeharusan membangun karakter positif seluruh peserta didik, tak kecuali sumberdaya manusia lembaga yang bernaung di dalamnya.

Dalam ajaran Islam keharusan membangun karakter positif tersebut mengacu pada Uswatun Hasanah yang melekat pada diri Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana firman Allah SWT yang termaktub dalam surah Al-Ahzaab ayat 21.

  .
 
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah."

Di lain tempat, tepatnya dalam surah Al-Qalam ayat 4 ditegaskan bahwa Rasulullah SAW adalah sosok yang berbudi pekerti luhur dan mulia.

.
 
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung". Makna kata kamu tersebut merujuk pada Rasulullah SAW.

Melalui kandungan dua ayat tersebut secara saksama kita dapat mengetahui kepribadian Rasulullah SAW yang merupakan manusia pilihan yang dikaruniai akhlak (budi pekerti) yang sangat mulia dan agung daripada umat manusia yang lain. Hal itu pula yang kemudian menjadi alasan utama mengapa kaum muslimin harus meneladani Rasulullah SAW dalam berinteraksi sosial.

Penegasan tersebut lantas diperkuat melalui hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Innamaa Bu'itstu Liutammima makarimal akhlaq. "Sesungguhnya aku (Nabi Muhammad SAW) diturunkan untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline