Dua hari ini ramai di medsos bahwa ada lelang mobil sitaan di KPK, hati kecil saya bertanya-tanya apakah ini trik saja untuk pengalihan isu kasus yang nyerempet-nyerempet KPK, kalaupun iya saya tidak peduli sebodo amat-lah. Yang jelas KPK memang berniat melelang mobil-mobil sitaanya ketimbang jadi beban mungkin lebih baik dilelang saja, mungkin begitu dan saya berminat.
Saya pikir enggak apa-apalah beli mobil hasil sitaanpun terpenting saya belinya dengan cara yang benar. Saya beli dengan uang halal seratus persen. Tapi ada kepikiran juga tuh apa kira-kira hukumnya secara agama beli barang hasil sitaan itu. Ini perlu saya tanyakan sama pak Ustadz.
Incaran saya yang sederhana aja Alphard 2.4 AT kendati tahun pembuatannya sudah cukup tua kalau kondisinya cukup bagus enggak ada salahnya bakal gua sikat. Bukan buat keren-kerenan sekedar buat koleksi aja pula KPK menawarkannya enggak begitu mahal kan. KPK menawarkan Alphard 2.4 AT cuma Rp 153.788.000 dengan jaminan 40 juta, cukup murah kan?.
Kalau saja rencana berjalan mulus dan saya berhasil mendapatkan Alphard lelangan KPK tersebut buat saya bukan sekedar untuk koleksi terpenting adalah untuk kegiatan sehari-hari bisa cuci-cuci dan lap-lap-an itu mobil sekalian olah raga-lah kan sejak pensiun saya sudah enggak ada kegiatan apa-apa. Pula kalau sudah bosan bisa saja saya jual lagi atau di-kreditkan kalau menguntungkan apa salahnya?
Kalau menguntungkan dengan ditambah-tambah dikit saya bisa beli mobil yang baru atau beli lagi dua atau tiga mobil lelangan kemudian saya jual lagi begitu seterusnya. Bisnis woi...bisnis...
Keinginan ikut beli mobil lelang sitaan KPK itu begitu kuat sampai-sampai sulit memejamkan mata, tapi itu kemarin malam ketika berangkat tidur, pagi tadi begitu bangun kesiangan saya pikir-pikir lagi bagaimana mungkin saya bisa ikutan lelang-an uang aja enggak punya bahkan hutang aja belum kebayar. Halah...