Lihat ke Halaman Asli

Di Balik "Saba Lembur" Gaya Bupati Cianjur

Diperbarui: 18 April 2017   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Bupati Cianjur, Jawa Barat, periode 2016 – 2021, H. Irvan Rivano Muchtar, memiliki program andalan yang disebut Program Saba Lembur /Cianjur Ngawangun Lembur (Mengunjungi Kampung/Lembur/Cianjur Membangun Kampung). Tiga kali dalam seminggu mengunjungi desa yang menjadi target Saba Lembur.

_________

DALAM setiap kunjungan “Saba Lembur”, bupati selain didampingi istrinya, juga didampingi sejumlah kepala dinas bagian lembaga kantor. Rombongan Saba Lembur ini, ketika sampai ke desa yang dituju selalu disambut antusias oleh warga masyarakat.

Dari sebanyak 360 desa yang tersebar di 33 wilayah kecamatan, hingga saat ini sudah 83 desa yang dikunjungi. Dalam setiap kunjungan bupati selalu berdialog dengan warga masyarakat dalam rangka menyerap aspirasi.

Tidak hanya itu, diberikan layanan pelbagai jenis perizinan,pembuatan kartu tanda penduduk, akta lahir, layanan kesehatan secara gratis, dan layanan-layanan lainnya. Juga di setiap desa yang dikujungi diserahkan santunan untuk anak yatim piatu.

Di balik kegiatan Saba Lembur ini, muncul keluhan dari kalangan kepala desa (kades) dan aparat desa yang dikunjungi rombongan “Saba Lembur” yang dipimpin Bupati Cianjur, H. Irvan Rivano Muchtar, karena merasa terbebani menyangkut penjamuan dan penyiapan santunan bagi anak yatim.

Pihak desa, untuk menyambut dan menjamu kedatangan rombongan, rata-rata menghabiskan biaya antara Rp. 20 juta s.d Rp. 25 juta, termasuk diantaranya untuk santunan anak yatim yang penyerahannya dilaksanakan oleh bupati.

Dilain pihak, desa sendiri tidak memiliki anggaran untuk itu, terpaksa pihak desa meminjam uang sana sini. Bahkan terdapat pula kades yang membujuk istrinya agar merelakan menjual perhiasan untuk memenuhi kebutuhan demi terselenggaranya kedatangan rombongan “Saba Lembur”.

Ada pula desa, karena sangat minimnya anggaran dengan terpaksa mengisi amplol untuk santunan anak yatim hanya dua ribu rupiah. Mereka berharap untuk santunan anak yatim dikeluarkan dari anggaran resmi pemda atau dari uang pribadi bupati.

Diakuinya, kegiatan “Saba Lembur”, memang sangat menguntungkan dan enak bagi masyarakat, karena dalam kegiatan tersebut ada pelayanan angsung pembuatan KTP, izin mendirikan bangunan (IMB), dan perizinan lainnya secara gratis,”Tapi bagi desa terbebani,” ujar salah seorang kades.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian Kabupaten Cianjur, Suprayogi, mengemukakan,  terkait adanya keluhan sejumlah kades, dan aparat desa, Program “Saba Lembur”, dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), sehingga tidak memberatkan atau membebani desa yang dikunjungi oleh bupati dan rombongan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline