Lihat ke Halaman Asli

Penjor di Hari Raya Galungan

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_139497" align="aligncenter" width="480" caption="Besakih ©Mamak Ketol™"][/caption] [caption id="attachment_139498" align="alignleft" width="225" caption="Penjor ©Mamak Ketol™"][/caption]

Penjor terbuat dari sebatang bambu yang ujungnya melengkung. Ada dua jenis penjor, yaitu penjor hiasan dan penjor sakral. Penjor hiasan biasa dipasang pada acara lomba atau pesta seni. Sementara penjor sakral dipergunakan pada acara keagamaan seperti Galungan yang jatuh pada hari ini (12/05).

Perbedaan antara kedua penjor ini terletak pada isi dan kesakralannya. Penjor sakral berisi perlengkapan seperti adanya pala bungkah yang terdiri dari umbi-umbian, pala gantung yang isinya kelapa, nanas, pisang, mentimun dan pala wija yang berisi padi atau jagung, serta sesajen.

Pemasangan penjor Galungan dilakukan pada hari Anggara Wage wara Dungulan yakni sehari sebelum Galungan yang biasanya jatuh pada hari Selasa. Sedangkan pencabutan penjor biasanya dilakukan pada hari Redite Umanis Langkir yaitu sehari setelah Hari Raya Kuningan. Kuningan sendiri merupakan rangkaian dari perayaan yang jatuh sepuluh hari setelah Galungan.

Referensi: Parisada dan Babad Bali.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline