Lihat ke Halaman Asli

MomAbel

TERVERIFIKASI

Mom of 2

Mana yang Lebih Penting untuk Fresh Graduate, Gaji atau Pengalaman?

Diperbarui: 26 Juli 2019   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bg.usembassy.gov


Viralnya instastory seseorang tentang permintaan gaji karena merasa lulusan universitas tertentu menjadi ramai diperbincangkan. Memang ada kesan sebuah kesombongan karena berdalih lulusan universitas tertentu merasa tidak pantas digaji 8 juta.

Tapi nyatanya kita juga tidak bisa menilai secara mentah dari instastory tersebut. Apalagi besar-kecilnya gaji itu sangat relatif. Menjadi pertanyaan banyak orang ketika fresh graduate berlaku seperti itu. 

Bagi saya pribadi, setiap orang -- apalagi merasa punya kemampuan-- wajar saja menunjukkan bargaining power dalam masalah gaji. Walaupun besaran gaji sebenarnya lebih tergantung dari kemampuan seseorang, baik soft skill maupun hard skill.

Namun disisi lain, dunia perkuliahan dan dunia kerja seringkali seperti langit dan bumi. Menurut hemat saya, meskipun telah mengikuti praktek kerja lapangan ataupun program magang, seorang fresh graduate masih tetap perlu belajar dalam menjalankan pekerjaannya nanti.

Terlebih ketika bekerja dalam sebuah teamwork dan berhubungan dengan sistem. Banyak hal dari yang kecil hingga yang besar harus dipelajari dan dipahami. Belum lagi jika ada masalah dalam prosesnya. Tentu saja kemampuan seseorang menghadapi dan mencari solusi atas masalah diperlukan.

Bagaimana seseorang bisa melakukan itu semua? Bisa learning by doing tapi tak jarang dibutuhkan pengalaman dan supervisi dari atasan yang lebih paham. Karakter seseorang juga turut andil menentukan kesuksesan karir. Orang yang pantang menyerah, mau bekerja keras dan cerdas, dan punya passion terhadap pekerjaannya lebih dibutuhkan.

Masih teringat di benak saya, pertama kali menerima tawaran kerja. Meskipun jauh dari keluarga dan lintas pulau, saya terima dengan semangat. Yang terpenting saya mendapat pekerjaan sesuai bidang saya. Toh perusahaan juga punya standar gaji untuk fresh graduate.

Dengan menerima pekerjaan tersebut, saya hanya punya waktu 2 minggu setelah wisuda/pengambilan sumpah. Bayangkan jika mengharap gaji tinggi, saya harus menunggu berbulan-bulan tanpa kejelasan. Belum tentu juga ada yang mau menerima fresh graduate.

Prinsip saya, semakin cepat bekerja, semakin banyak pengalaman yang saya dapat. Jika mengingatnya, saya bersyukur sekali. Apalagi gaji pertama saya termasuk lumayan.

Karena itulah, saya belajar bahwa mengejar pengalaman kerja bagi seorang fresh graduate lebih penting dibanding masalah gaji. Bukan berarti gaji tidak perlu dipertimbangkan dalam menerima tawaran pekerjaan. Tapi tidak tepat jika seorang fresh graduate mengejar gaji hanya berdasar selembar ijazah saja. (RR)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline