Hari-hari aku memanjakanmu, wahai anak-anakku
Aku senantiasa memberi apa yang kalian butuhkan
Aku terus memberi tanpa pamrih
Kini kalian tak lagi mengenalku
Entah karena aku tak menyapa atau karena hatimu yang tlah membatu
Ibu pertiwi terus merintih kesakitan
Menahan sesak kelakuan anak-anaknya yang semakin hari semakin bengis memperlakukannya
Ia iba bukan karena penderitaan yang ditanggungnya
Ia kasihan melihat perbuatan anak-anaknya yang tak memilki perasaan
Teriakannya sering membahana mengingatkan anak-anaknya
Apa daya si anak tak peduli, tak menghiraukan suaranya