Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Paten 6G Huawei Memulai Debutnya Siap Meluncurkan 2800 Satelit Orbit Rendah

Diperbarui: 28 Desember 2023   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: huawei.com

Raksasa teknologi Tiongkok, Huawei, dilaporkan telah meluncurkan dua satelit bersama dengan dua mitra Tiongkok pada bulan Juli tahun 2021, dengan tujuan termasuk verifikasi teknologi jaringan 6G yang telah dipimpin oleh perusahaan tersebut dalam penelitian dan pengembangan (R&D) di seluruh dunia. Baca:

Perlombaan Pengembangan Tenologi 6G antara Tiongkok dan AS+Sekutu

https://www.kompasiana.com/makenyok/645f2c384addee0a3a73aa62/perlombaan-pengembangan-tenologi-6g-antara-tiongkok-dan-as-sekutu

Baru-baru ini, bidang teknologi kembali dibuat heboh, dan ada kabar bahwa Presiden AS Biden sedang pusing.

Tiongkok berencana membangun "Starlink" sendiri sambil terus memimpin dalam pembangunan jaringan 6G. Rangkaian perkembangan ini menarik perhatian dan tidak diragukan lagi akan berdampak penting pada lanskap persaingan teknologi di masa depan.

Pada peluncuran Huawei Mate 60 Pro, Huawei memperkenalkan teknologi terobosan yang memecahkan masalah komunikasi dari darat ke satelit.

Hal ini menandai bahwa Huawei tidak hanya memimpin dalam teknologi jaringan terestrial, namun tentakelnya juga telah merambah ke luar angkasa.

Pada 2021-22 Huawei mengusulkan:  Ide Very-Low-Earth-Orbit (VLEO) pada ketinggian sekitar 350 km berpotensi mengubah paradigma Internet karena jauh lebih rendah dibandingkan Low Earth Orbit (LEO) tradisional pada ketinggian 600 km-1.200 km dan Orbit Earth Geostasioner (GEO) pada 35.768 km. Dibandingkan dengan satelit LEO dan GEO, komunikasi berdasarkan konstelasi mega VLEO mendapat manfaat dari fitur-fitur seperti penundaan transmisi yang rendah, kehilangan propagasi yang lebih kecil, kapasitas area yang tinggi, serta biaya produksi dan peluncuran yang lebih rendah. Fitur-fitur ini akan berkontribusi pada pemanfaatan global yang lebih luas.

Ekosistem komunikasi global meyakini komunikasi berbasis satelit menjadi bagian penting dari 5G-Advanced dan 6G. Proyek Kemitraan Generasi ke-3 (3GPP) secara resmi telah memulai penelitian tentang pengintegrasian komunikasi satelit dengan teknik 5G New Radio (NR) bertajuk "non-terestrial". jaringan (NTN)." Item studi (SI) NTN (Rilis 14 hingga Rilis 16) mengidentifikasi skenario NTN, arsitektur, masalah dasar NTN dan solusi terkait, serta 12 kasus penggunaan potensial dengan mempertimbangkan integrasi akses satelit dalam jaringan 5G termasuk roaming, siaran/multicast, dan Internet of Things (IoT). Dalam Rilis 17, item kerja pertama (WI) dari New Radio Non-terrestrial Network (NR-NTN) dan Internet of Things Non-terrestrial Network (IoT-NTN) ) disetujui pada akhir tahun 2019. Fitur dasar NR akan didukung oleh sistem satelit regeneratif dan transparan pada Rilis 17 hingga Rilis 19. 6G NTN akan dimulai dari Rilis 20, dan lebih banyak peningkatan serta fitur baru akan dibahas, termasuk namun tidak terbatas pada dukungan untuk mengintegrasikan jaringan terestrial (TN) dan NTN serta meningkatkan efisiensi spektral melalui 5G dan 5G-Advanced NTN.NTN dengan konstelasi VLEO yang sangat padat akan menjadi bagian dari jaringan 6G dan memainkan peran penting dalam memastikan komunikasi yang sangat fleksibel mengakses layanan.

Untuk mencapai keberhasilan komersialisasi NTN berbasis VLEO, skenario penggunaan dan aplikasi baru perlu dieksplorasi dan beberapa tantangan teknis perlu diatasi. Pembahasan komprehensif mengenai visi dan tantangan NTN berbasis VLEO untuk 6G telah disajikan Huawei.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline